Wahyu Hidayat Serahkan Sapi Kurban Prabowo ke Masjid Jami Malang

SUARAGONG.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor sapi jenis Simental seberat sekitar 950 kilogram ke Masjid Agung Jami Kota Malang. Dalam rangka Iduladha 1446 H. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, usai pelaksanaan salat Iduladha, Senin (10/6/2025).

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Kawal Penyembelihan Sapi Kurban Presiden

“Setelah salat Iduladha tadi, saya mendapat amanah untuk menyerahkan bantuan kemasyarakatan berupa sapi kurban dari Bapak Presiden ke Masjid Agung Jami Kota Malang,” ujar Wahyu.

Usai penyerahan, sapi tersebut langsung dibawa ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Malang milik PD Tugu Aneka Usaha untuk disembelih. Wahyu turut menyaksikan langsung proses penyembelihan oleh tim Juru Sembelih Halal (Juleha).

“Setelah kami serahkan, sapi tersebut dibawa ke RPH dan langsung kami saksikan proses penyembelihannya. Ini adalah hewan kurban atas nama Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto. Beratnya 950 kilogram, jenisnya simental,” jelas Wahyu.

Baca Juga : Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Warga Kota Malang

Pemeriksaan Ketat Pastikan Kualitas

Sebelum disalurkan, sapi kurban dari Presiden Prabowo telah melalui proses pemeriksaan ketat oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh guna memastikan bahwa daging yang dihasilkan aman, higienis, dan layak konsumsi.

“Beratnya hampir satu ton. Kondisinya sangat baik, dan pemeriksaan sudah dilakukan sesuai syariat agama dan standar kesehatan hewan. Saya berterima kasih kepada Pak Presiden karena masyarakat Kota Malang mendapat jatah kurban yang luar biasa besar,” tambahnya.

Baca Juga : DPC Gerindra Malang Kurban “08”: Delapan Sapi dan Delapan Kambing di Idul Adha

Daging Disalurkan ke Masyarakat Prioritas

Proses pendistribusian daging kurban dilakukan oleh Takmir Masjid Agung Jami, dengan prioritas utama kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan.

“Setelah dipotong dan dikemas, daging akan dikembalikan ke Masjid Jami untuk didistribusikan. Saya harap daging ini benar-benar bermanfaat dan bisa dirasakan merata oleh warga Kota Malang,” ujar Wahyu.

Ia juga menegaskan bahwa proses pemotongan hewan kurban di RPH dan masjid-masjid harus sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah disusun oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan).

“Kami sudah minta ke Dispangtan agar membuat SOP mulai dari proses pembelian, kelengkapan dokumen, hingga tata cara penyembelihan, termasuk untuk masjid-masjid. Semua harus diatur agar pelaksanaan kurban berjalan aman dan tertib,” tutupnya. (fat/aye)