Type to search

Peristiwa

Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Soroti Ratusan CPNS yang Mundur

Share
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Soroti Ratusan CPNS yang Mundur Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Soroti Ratusan CPNS yang Mundur (Pempekanbaru)

SUARAGONG.COM – Fenomena nasional yang menghebohkan, yakni ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang memilih mundur, mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Agus Cahyono. Ia mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk segera merespons hal ini dengan langkah proaktif.

Fenomena Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Mundur

Sekitar 700 CPNS dikabarkan mengundurkan diri dengan berbagai alasan, mulai dari persoalan penempatan hingga masalah administratif seperti belum menyelesaikan Daftar Riwayat Hidup (DRH). Agus, yang merupakan anggota fraksi PKS, mengingatkan Pemprov Jatim untuk tidak tinggal diam menghadapi fenomena ini. “Pemprov Jatim harus segera memastikan informasi ini ke Menteri PAN-RB. Perlu ditelusuri faktor-faktor apa saja yang membuat para CPNS itu memilih mundur,” ujar Agus, Sabtu (19/4/2025).

Lebih jauh, Agus menegaskan pentingnya pendalaman lebih lanjut terhadap alasan di balik pengunduran diri ratusan CPNS ini. “Apakah benar seperti yang diberitakan, atau ada masalah lain di balik itu? Ini penting untuk dipastikan terlebih dahulu sumber masalahnya,” tambahnya.

Baca Juga : Pengangkatan CPNS 2024 Ditunda hingga Oktober 2025

Lakukan Pemetaan Terkait Pengunduran Diri

Agus juga mengusulkan agar Pemprov Jatim melakukan pemetaan terkait pengunduran diri ini, dengan fokus pada CPNS yang berasal dari formasi di Jawa Timur, baik di bawah kewenangan Pemprov maupun instansi lainnya. “Kalau memang ada yang dari formasi di Jatim, tentu ini harus segera diverifikasi dan ditindaklanjuti,” jelasnya.

Salah satu isu yang mendapat perhatian Agus adalah masalah penempatan CPNS. Ia menilai penempatan yang ideal adalah yang sedekat mungkin dengan domisili CPNS, karena hal ini akan meningkatkan efektivitas kerja. “Penempatan yang terlalu jauh justru berpotensi tidak efektif. Kalau bisa ditempatkan di wilayah yang dekat dengan domisilinya, tentu akan lebih maksimal dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

Sebagai solusi, Agus mengusulkan langkah kompromi atau bahkan pemberian kompensasi bagi CPNS yang ditempatkan di daerah-daerah terpencil. Langkah ini dinilai penting untuk mempertahankan semangat kerja dan loyalitas para abdi negara. “Kompensasi bagi mereka yang ditempatkan di daerah terpencil akan sangat membantu menjaga semangat kerja dan loyalitas mereka terhadap negara,” pungkasnya.

Dengan perhatian serius dari berbagai pihak, diharapkan masalah ini dapat segera ditindaklanjuti untuk menciptakan iklim kerja yang lebih baik bagi para CPNS di Jawa Timur. (Wahyu/aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *