Wakil Wali Kota Malang Tanggapi Pro-Kontra Kedatangan Zakir Naik
Share

SUARAGONG.COM – Menanggapi polemik kedatangan pendakwah asal India, Dr Zakir Naik, ke Kota Malang untuk mengisi ceramah di Stadion Gajayana pada Kamis (10/7/2025), Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tidak pernah menolak kehadiran Zakir Naik secara institusional.
Wawali Malang Tanggapi Pro-Kontra Kedatangan Zakir Naik
Meski demikian, ia menyadari bahwa kehadiran sosok kontroversial tersebut memang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
“Secara institusional kami tidak pernah menolak. Tapi izinnya bukan dari kami, melainkan Polresta Malang Kota yang berwenang. Kami hanya memastikan bahwa jika penyelenggara memakai aset milik Pemkot dan memenuhi semua persyaratan, maka diperbolehkan,” jelas Ali, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga : Kedatangan Zakir Naik ke Malang Tuai Penolakan
Penolakan dari Beberapa Elemen Masyarakat
Terkait penolakan dari sebagian elemen masyarakat, Ali menyebut hal itu sebagai bagian wajar dari dinamika demokrasi. Ia menekankan pentingnya semua pihak menjaga ketertiban dan menghindari hal-hal yang bisa memecah kerukunan.
“Kami juga menghargai kelompok masyarakat yang menolak, itu bagian dari demokrasi. Tapi harapan kami acaranya berlangsung kondusif dan tidak menimbulkan kegaduhan, apalagi provokasi,” katanya.
Baca Juga : Lilik Hendarwati Sebut Hikmah Isra’ Mi’raj Membangun Ummat Berakhlak Mulia
Ali juga memberikan catatan penting mengenai substansi ceramah Zakir Naik nantinya. Ia tidak mempermasalahkan jika ceramah tersebut bertema umum tentang keagamaan, namun mengingatkan untuk menghindari debat atau diskusi lintas agama secara terbuka.
“Kalau isinya tabligh akbar, itu boleh saja. Tapi kalau ada diskusi lintas agama, sebaiknya tertutup. Ini semata-mata untuk menjaga perasaan umat beragama lain, meskipun tidak melanggar hukum,” imbuhnya.
Wawali juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan panitia agar acara berjalan aman, damai, dan tidak menimbulkan konflik horizontal. (fat/aye)