Type to search

Pemerintahan Surabaya

Wali Kota Eri Genjot PAD Surabaya Lewat Aset dan Reklame

Share
APBD Surabaya 2026 ditetapkan Rp12,7 triliun. Wali Kota Eri Cahyadi fokus tingkatkan PAD lewat optimalisasi aset daerah dan sektor reklame.

SUARAGONG.COM – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp12,7 triliun. Dari total tersebut, pendapatan daerah ditargetkan mencapai Rp10,898 triliun. Aangka tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya dan pendapatan transfer. Sementara itu, PAD diproyeksikan sebesar Rp8,198 triliun, dengan total belanja daerah mencapai Rp12,731 triliun.

APBD 2026 Surabaya resmi ditetapkan Rp12,7 triliun

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, penetapan APBD ini menjadi dasar percepatan pelaksanaan pembangunan di Kota Pahlawan pada tahun mendatang.

“Kita segera melaksanakan pembangunan untuk tahun mendatang. Karena kita sudah bisa melakukan seperti persiapan lelang dan lain-lain. Prosesnya sudah bisa dilakukan, sehingga nanti Januari bisa jalan,” ujar Eri Cahyadi, Selasa (11/10/2025).

Eri menambahkan, target PAD tahun 2026 sebesar Rp8 triliun akan didorong melalui optimalisasi aset daerah dan peningkatan pendapatan dari sektor pajak reklame.

“Dari setiap tahun PAD kita sekitar Rp8 triliun, tapi nanti insyaAllah di tahun depan kita akan banyak melakukan optimalisasi aset yang bisa digunakan. Jangan sampai mangkrak, harus disewakan,” jelasnya.

Tambah Titik Reklame

Selain itu, Pemkot Surabaya juga berencana menambah titik reklame sebagai langkah strategis untuk menggenjot pendapatan daerah.

“Kita akan menaikkan PAD dari reklame. Jadi nanti di posisi jalan itu bisa neon box sehingga terang, tapi yang bayar listrik bukan kita, melainkan dari pihak reklame. Kita justru mendapat pendapatan,” papar Eri.

Langkah inovatif tersebut menjadi upaya Pemkot untuk menutup defisit akibat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD).

“Dengan pemotongan TKD, kita harus berinovasi menggantikan TKD sekitar Rp730 miliar. Pajak opsennya sekitar Rp600 miliar, berarti kita kurang Rp1,3 triliun. Maka kita harus bisa berinovasi,” tegasnya.

Terkait penambahan titik reklame, Eri memastikan konsepnya akan dibuat eksklusif dan disesuaikan dengan karakteristik wilayah.

“Kita buat titik baru, tapi titik itu eksklusif dan berbeda antara jalan utama dan bukan jalan utama,” pungkasnya. (Wahyu/aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69