Wali Kota Surabaya Lantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu
Share
SUARAGONG.COM – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melantik Rini Indriyani sebagai Ketua Umum Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kota Surabaya beserta jajaran di Lobby Lantai 2 Balai Kota, Senin (8/12/2025). Pelantikan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas pelayanan publik di tingkat akar rumput, sekaligus menindaklanjuti Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.
Wali Kota Surabaya Lantik Tim Pos Pelayanan Terpadu, 6 SPM Disatukan dalam Satu Sistem
Dalam arahannya, Wali Kota Eri menegaskan bahwa Pos Pelayanan Terpadu kini tidak lagi sekadar ruang layanan kesehatan balita. Melainkan wadah terpadu yang mengintegrasikan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, pekerjaan umum, perumahan rakyat, hingga ketenteraman dan perlindungan masyarakat.
“Selama ini Posyandu fokus pada balita. Namun dengan Pos Pelayanan Terpadu, cakupannya lebih luas, dari pendidikan hingga keamanan,” ujar Eri.
Ia memastikan program ini berjalan seiring dengan konsep Kampung Pancasila, di mana Balai RW akan menjadi pusat gerakan masyarakat.
“Pos Pelayanan Terpadu ini tidak lain adalah sekretariat Kampung Pancasila,” tambahnya.
Penguatan program dilakukan melalui sistem Satu Data yang terhubung ke BPS. Setiap RW akan memiliki data pendidikan, sosial, hingga kesehatan yang diperbarui secara real-time, termasuk data balita, imunisasi, hingga pemantauan anak usia sekolah melalui absen malam.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Mantapkan Anggaran PAUD 2026
6 SPM yang dijalankan Posyandu Terpadu
Ketua Umum Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu, Rini Indriyani, menjelaskan enam SPM yang dijalankan Posyandu Terpadu, mulai dari edukasi PAUD dan literasi digital, layanan kesehatan sepanjang siklus hidup, sanitasi dan air bersih, identifikasi rumah tak layak huni, edukasi kesiapsiagaan bencana, hingga pendataan warga tidak mampu.
Menurutnya, Surabaya telah melaju cepat karena keenam aspek tersebut sebenarnya sudah berjalan. “Tugas saya mengintegrasikan semuanya menjadi satu kesatuan,” ungkap Rini. Ia juga menekankan peran Kader Surabaya Hebat (KSH) dan PKK sebagai kekuatan utama di lapangan.
Integrasi ini diharapkan memastikan seluruh warga mendapatkan hak pelayanan dasar, tanpa ada yang terlewat. (Wahyu/Aye/sg)

