Type to search

Pendidikan

Wamen Stella Dorong MBG Jadi Model Belajar Kreatif

Share
Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi Stella Christie menilai MBG memiliki potensi sebagai sarana pembelajaran kreatif.

SUARAGONG.COM – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki potensi besar bukan hanya dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran kreatif.

Wamen Dikti Saintek Stella: MBG Perkuat Belajar Anak!

Menurutnya, program ini bisa mengintegrasikan pelajaran matematika dan bahasa Inggris secara menyenangkan melalui aktivitas makan bersama. Anak-anak tak hanya mendapatkan nutrisi yang baik, tetapi juga bisa belajar menghitung dan mengenal kosakata baru dalam bahasa Inggris lewat jenis-jenis makanan yang mereka konsumsi.

“Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan,” kata Stella Christie, saat menghadiri hari kedua Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, Senin (11/8/2025).

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika mengunjungi booth Badan Gizi Nasional (BGN) yang turut hadir di acara tersebut.

Baca Juga : Gaes !!! Berikut Susunan Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029

Belajar Sambil Makan

Stella menjelaskan, konsep belajar sambil makan ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar anak. Dengan metode yang menyenangkan, anak-anak lebih mudah menyerap informasi dan merasa antusias mengikuti proses pembelajaran.

“Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif,” ujarnya.

Menurutnya, mengaitkan makanan dengan pelajaran matematika bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menghitung jumlah potongan buah, mengukur porsi, atau mengenal perbedaan bentuk dan warna. Sedangkan untuk bahasa Inggris, Tenaga pendidik atau pendamping bisa mengajak anak menyebutkan nama makanan, rasa, atau warna dalam bahasa asing.

Baca Juga : BGN Minta Anggaran Tambah Rp118 T untuk MBG 2026

Disambut Baik oleh Badan Gizi Nasional

Masukan dari Wamen Dikti Saintek ini disambut positif oleh Badan Gizi Nasional. Pihak BGN mengaku ide tersebut akan menjadi salah satu acuan penting dalam mengembangkan model pembelajaran baru yang memadukan pendidikan dan gizi.

“Pendekatan ini sejalan dengan misi kami untuk memastikan bahwa gizi yang baik berjalan beriringan dengan tumbuhnya kemampuan kognitif anak.” Kata perwakilan BGN.

BGN juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan ide konstruktif demi meningkatkan kualitas program-programnya di masa depan. Melalui partisipasi publik, diharapkan inovasi pembelajaran berbasis gizi ini dapat diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69