Waspada Chikungunya! 71 Kasus Ditemukan di Kabupaten Malang
Share

SUARAGONG.COM – Meski musim hujan belum tiba, kasus penyakit akibat gigitan nyamuk tetap mengintai warga Kabupaten Malang. Salah satunya adalah virus chikungunya, yang tercatat telah menjangkiti 71 orang sepanjang Januari hingga Juni 2025.
71 Orang di Kabupaten Malang Jadi Korban chikungunya
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Gunawan Djoko Untoro, menyampaikan bahwa data kasus tersebut bersumber dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) milik Dinkes setempat.
“Kasus chikungunya sampai bulan Juni 2025 tercatat sebanyak 71 kasus. Data ini kami peroleh dari SKDR,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Kabupaten Malang terus menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus. Yakni, menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah-wadah air, serta mendaur ulang barang bekas. Sementara unsur “Plus” mencakup langkah tambahan seperti menaburkan larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, hingga menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.
Baca Juga : Tanaman Pengusir Nyamuk: Solusi Alami untuk Menghindari Gigitan Nyamuk
Gerakan “Satu Rumah Satu Jumantik” (G1R1J)
Gunawan juga menekankan pentingnya gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), di mana setiap rumah diminta memiliki satu anggota keluarga yang bertanggung jawab memantau kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada jentik nyamuk.
“Minimal seminggu sekali, masyarakat harus rutin melakukan PSN 3M Plus. Tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah, pondok pesantren, pasar, tempat ibadah hingga objek wisata,” tegasnya.
Jika ada warga yang mengalami gejala seperti demam disertai kondisi memburuk—misalnya nyeri perut berat, muntah terus-menerus, kelelahan ekstrem, atau tubuh terasa lemas—maka disarankan segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat.
“Jangan tunggu parah, segera ke IGD jika ada gejala mencurigakan,” pungkasnya.
Baca Juga : Dinkes Kabupaten Malang Waspadai Persebaran DBD
Pemerintah Kabupaten Malang melalui PMI dan Dinkes juga telah melakukan fogging di sejumlah wilayah endemis sebagai langkah tambahan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk penyebab chikungunya. (nif/aye)