Xi Jinping: China Siap Perkuat Kerja Sama dengan Asia Tenggara
Share

SUARAGONG.COM – China perkuat barisan, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan kesiapan negaranya untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pernyataan itu disampaikan Xi saat jamuan makan malam kenegaraan bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Di mana dalam rangka kunjungan resminya ke Malaysia, Rabu (16/4/2025) kemarin.
China Siap Jalin Kerjasama dengan Asia Tenggara: Hadapi Guncangan Ekonomi
“Dalam menghadapi guncangan terhadap tatanan global dan globalisasi ekonomi, China dan Malaysia akan berdiri bersama negara-negara di kawasan ini untuk melawan konfrontasi geopolitik serta arus balik dari unilateralisme dan proteksionisme,” kata Xi, seperti dikutip dari kantor berita Associated Press (AP). “Bersama-sama, kita akan menjaga masa depan cerah bagi keluarga besar Asia.”
Malaysia menjadi bagian dari lawatan Xi ke tiga negara anggota ASEAN, selain Vietnam dan Kamboja. Kunjungan ini berlangsung di tengah tensi perang dagang yang meningkat, terutama akibat kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat terhadap produk asal China.
Meski kunjungan ke Malaysia telah direncanakan sebelumnya, analis menilai Beijing memanfaatkannya untuk mempererat hubungan regional serta mencari solusi terhadap tekanan ekonomi, termasuk tarif AS sebesar 245 persen yang tetap diberlakukan pada produk China, sementara negara lain mendapat keringanan.
Upaya Globalisasi
PM Anwar Ibrahim menyambut baik sikap kolaboratif China. Ia menilai upaya globalisasi saat ini mengalami kemunduran karena praktik proteksionisme. “Apa yang kita saksikan hari ini bukanlah refleksi dari kekurangan globalisasi, tetapi kemunduran menuju tribalisme ekonomi. Akses pasar sedang dijadikan senjata,” kata Anwar. “Di masa sulit seperti ini, dunia mendambakan stabilitas dan tujuan bersama. Hal itu kami lihat dari komitmen China.”
Dalam pertemuan bilateral, Xi menjanjikan akses pasar yang lebih luas bagi Malaysia dan Vietnam. Ia juga menyampaikan harapan agar perjanjian perdagangan bebas antara China dan ASEAN dapat segera ditandatangani. Menurut siaran CCTV, hal ini merupakan tanggapan terhadap upaya AS yang ingin mengurangi ketergantungan ekonomi pada China.
Xi juga membahas kerja sama lebih lanjut di bidang teknologi hijau dan kecerdasan buatan dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar. Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, China dan Malaysia menandatangani 31 nota kesepahaman yang mencakup jasa, perdagangan, pengembangan kawasan industri, serta ekspor produk pertanian Malaysia ke China.
Malaysia sendiri menjadi tuan rumah sejumlah proyek utama dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), termasuk proyek kereta api senilai USD 11,2 miliar yang turut dibahas dalam kunjungan tersebut. China saat ini merupakan mitra dagang terbesar Malaysia dan salah satu investor asing terbesar di negara itu.
Baca Juga : CEO PT PAL Dampingi Presiden Prabowo ke Turki
Xi Jinping Kunjungi Vietnam
Sebelum tiba di Malaysia pada Selasa (15/4), Xi lebih dulu mengunjungi Vietnam. Di Hanoi, ia bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam serta sejumlah pemimpin tinggi lainnya. Kedua negara menandatangani 40 nota kesepahaman, termasuk kerja sama dalam rantai pasokan dan proyek rel kereta api bersama. China juga menjanjikan akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian Vietnam.
Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi penandatanganan nota kesepahaman dengan Vietnam untuk membangun rantai pasokan industri yang lancar dan tangguh. Serta memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi antara pelaku usaha kedua negara.
Tak hanya ekonomi, kerja sama pertahanan juga menjadi agenda. Menurut Kementerian Pertahanan China, kedua negara sepakat memperkuat kolaborasi di berbagai sektor. Antaranya seperti keamanan maritim, latihan gabungan, pelatihan personel militer, serta peningkatan hubungan militer antarnegara.
Dengan lawatan ini, China menunjukkan komitmennya untuk mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara sebagai mitra strategis menghadapi dinamika ekonomi dan geopolitik global. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News