Bank Jatim dan Bank NTT Resmi Teken Kerja Sama di Misi Dagang Jatim–NTT
Share
SUARAGONG.COM – Gelaran Misi Dagang dan Investasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kembali mencatat kesuksesan besar pada Kamis (6/11/2025). Tidak hanya mempertemukan pelaku usaha lintas daerah, agenda ini juga menjadi momentum penting bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Untuk memperkuat sinergi kelembagaan melalui penandatanganan tiga perjanjian kerja sama strategis.
Bank Jatim–NTT Perkuat Sinergi: Teken Kerjasama Strategis di Misi Dagang Jatim-NTT
Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, Bank Jatim hadir membawa misi besar. Antaranya memperluas peran, meningkatkan kolaborasi antar BPD, dan memperkuat jejaring UMKM di kawasan timur Indonesia.
Direktur Utama Bank Jatim, Winardi Legowo, menyebut bahwa misi dagang menjadi ruang bertemunya pelaku usaha antarprovinsi. Sekaligus juga menjadi wadah pertukaran sosial budaya.
“Kami berupaya membantu UMKM menghadapi persoalan pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan. Keikutsertaan kami di misi dagang ini adalah bentuk dukungan untuk memperluas jaringan pasar UMKM binaan sekaligus memperkuat perdagangan antara Jawa Timur dan NTT,” jelas Winardi.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Sukses Pimpin Misi Dagang Jatim–Sulteng
Tiga Kerja Sama Strategis
Dalam pertemuan yang digelar di Aston Kupang Hotel & Convention Center itu, Bank Jatim dan Bank NTT menandatangani tiga dokumen penting sebagai tindak lanjut Kelompok Usaha Bank (KUB):
- Nota kesepahaman terkait pemanfaatan produk, layanan, channel, dan kapabilitas.
- Perjanjian kerja sama mengenai layanan prioritas.
- Perjanjian penggunaan jasa kustodian, di mana Bank Jatim bertindak sebagai kustodian dan Bank NTT sebagai nasabah.
Winardi menjelaskan, salah satu ruang lingkup kerja sama layanan prioritas adalah dukungan Bank Jatim untuk mengembangkan layanan premium Bank NTT, mulai tata cara pengurusan ATM Prioritas, pendekatan ke merchant prioritas, hingga penyusunan dokumen pelaporan ke regulator.
Adapun dalam perjanjian jasa kustodian, Bank Jatim bertugas mengadministrasikan aset dan rekening efek milik nasabah Bank NTT sesuai regulasi.
“Kerja sama KUB ini bukan hanya memperluas jaringan bisnis, tetapi juga memperkuat daya saing industri perbankan daerah menuju tingkat efisiensi dan skala ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Winardi.
Dukung UMKM dan Perkuat Ekonomi Regional
Bank Jatim juga membawa tiga UMKM binaan untuk memperkenalkan produk unggulan, yakni kue kering (Rumah Kue Obby), kerupuk rambak (UMKM Rambak Pak Djarwo), dan batik (UMKM Capem Asembagus). Produk-produk ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat NTT dan membuka pasar baru bagi pelaku UMKM dari Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mengapresiasi langkah kolaboratif Bank Jatim dan Bank NTT. Menurutnya, kerja sama tersebut bukan sekadar administrasi, melainkan wujud nyata sinergi dua BPD yang berada dalam pengawasan ketat OJK.
“Ini bagian dari komitmen besar Pemprov Jatim untuk memperkuat ekosistem ekonomi regional melalui kerja sama antarbank daerah,” tegas Khofifah.
Catat Transaksi Tertinggi Sepanjang Sejarah Misi Dagang
Misi dagang Jatim–NTT 2025 kembali mencetak rekor. Dalam satu hari, pelaku usaha dari kedua daerah membukukan transaksi hingga Rp1,882 triliun, menjadi capaian tertinggi dari total 46 kali pelaksanaan misi dagang Jatim di berbagai provinsi.
Khofifah menyebut harmonisasi sosial, kedekatan budaya, dan tingginya aktivitas pelaku usaha Jatim di NTT. Mulai dari Lamongan, Madura, hingga Banyuwangi. Hal ini menjadi faktor kuatnya hubungan dagang kedua daerah tersebut.
“Ini bukti simbiosis antara penjual dan pembeli. Konektivitas ekonomi antarwilayah semakin kuat,” ujarnya.
Ragam komoditas yang diperjualbelikan mencakup sektor pangan, peternakan, perikanan, pertanian, logistik, hingga peralatan industri dan material konstruksi. (Wahyu/Aye/sg)

