Bitcoin Cetak Rekor Baru Apa Sih yang Terjadi?
Share

SUARAGONG.COM – Beberapa waktu terakhir, pasar kripto diguncang oleh fakta menarik Bitcoin cetak rekor baru. Ya, gak main-main harga BTC sempat menyentuh level historis tertinggi sekitar USD 126.000, sebelum kemudian terkoreksi ke kisaran USD 121.949. Fenomena ini bikin industri kripto makin ramai dibicarakan & menarik banyak perhatian dari investor ritel maupun institusi.
Menurut data internal, dalam 30 hari terakhir pemegang Bitcoin hanya merealisasikan keuntungan sekitar 0,26 juta BTC, atau setara dengan US$ 30 miliar. Angka itu jauh lebih rendah dibanding realisasi keuntungan pada bulan Juli yang mencapai US$ 63 miliar. Artinya? Banyak investor masih betah tahan dulu, sambil nunggu momentum yang pas.
Ramalan Bitcoin Bisa Tembus Rp 2,15 Miliar?
Nah, kalau kamu ngikutin berita detikFinance, ada prediksi menarik Bitcoin bisa menembus Rp 2,15 miliar! Menurut analis Tokocrypto, support utama BTC berada di USD 119.500, sedangkan resistensi kuat ada di USD 124.850. Jika level itu berhasil dilewati, peluang menuju USD 130.000 terbuka lebar. Tapi, kalau gagal jaga support, bisa ada koreksi ke USD 117.000-an.
Selain itu, analisis teknikal mendukung bahwa volumetriknya makin menarik indikator Bollinger Band squeeze jadi sinyal kalau pasar sedang konsolidasi sebelum lonjakan besar. Faktor eksternal seperti kebijakan The Fed juga main peran besar pasar mengantisipasi pemangkasan suku bunga agar dolar AS melemah, sehingga aset alternatif seperti Bitcoin makin menarik.
Arus masuk institusional pun nggak kalah keren: sepanjang sembilan bulan pertama 2025, ETF terkait BTC mencatat inflow senilai USD 22,5 miliar dan diproyeksi bisa nembus USD 30 miliar di akhir tahun.
Baca juga: Pi Network Harga Sampai Prediksi Bitcoin vs Dogecoin
Prospek Bitcoin Hingga Kuartal IV 2025
Dari artikel Liputan6, sinyal pasar juga cukup positif untuk sisa 2025. Beberapa poin kunci:
- Kenaikan harga baru-baru ini ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan adopsi institusional melalui RTF.
- Prediksi arus masuk ETF makin agresif di kuartal IV karena investor makin fokus ke BTC bukan hanya sebagai aset spekulatif, tapi juga sebagai cadangan nilai.
- Secara teknikal BTC sempat break high mingguan USD 126.198, lalu terkonsolidasi di kisaran USD 122.000. RSI di kisaran 64,9 menunjukkan pasar belum jenuh beli.
- Support utama di USD 119.500 level Fibonacci 50% dan resistensi kuat di USD 124.850 tetap jadi sorotan utama. Kalau harga bisa melewati resistensi itu, target besar ke USD 130.000 bukan impian belaka.
- Tapi, waspada juga! Risiko eksternal seperti kenaikan harga emas ekstrem atau sinyak puncak siklus dari analis veteran bisa memicu pembalikan.
Baca juga: CoinMarketCap Q2 2025 Bitcoin Ngegas
Strategi Santai Buat Kamu
Oke, sekarang bagian terseru gimana cara kamu sebagai investor atau calon investor menyikapi hype ini tanpa baper?
- Tetapkan Batas Modal dan Risiko
Jangan bawa semua tabungan ke kripto. Tentukan dulu seandainya habis, gimana? Itu patokan sehat banget. - Gunakan Strategi Bertahap
Kalau kamu pengen beli di harga tertentu, bisa pakai strategi DCA (Dollar Cost Averaging). Gak perlu buru-buru masuk market saat harga lagi gejolak. - Pantau Level Support dan Resistance
Fokus di zona USD 119.500 dan USD 124.850. Kalau harga tembus resistensi, bisa jadi sinyak beli kalau jatuh lewat support, bisa jadi sinyal untuk keluar atau set stop loss. - Jangan Lupakan Exit Plan
Set goal untung dan batas rugi. Kadang pasar bakal bikin kita emosi kalau gak ada rencana. - Follow Berita Eksternal dan Makroekonomi
Kebijakan The Fed, inflasi, kebijakan moneter negara besar. Semua itu bisa ngengas atau ngerem pasar kripto.
Baca juga: Komunitas Bitcoin Malang Gelar Diskusi Rutin Gaet Anak Muda
Masih Subur Kah Industri Kripto?
Iya, bisa dibilang industri kripto sekarang makin subur. Bitcoin cetak rekor baru, prediksi tembus Rp 2,15 miliar, dan proyeksi arus masuk institusional makin deras ini semua kombo keren buat tren bullish. Tapi jangan lupa setiap pasar naik, ada risiko koreksi. Jalan paling aman? Kombinasi strategi teknikal, manajemen risiko dan kesabaran tetap kunci. (dny)