Type to search

Daerah Peristiwa

BRI Situbondo Prihatin atas Kasus Gendam Dua WNA

Share
BRI Situbondo Turut Prihatin Atas Insiden Modus Gendam Dua WNA

SUARAGONG.COM – Aksi kriminal yang melibatkan dugaan penipuan dan pencurian dengan modus gendam atau hipnotis kembali terjadi di Situbondo. Kali ini, korbannya adalah salah satu agen BRILink yang mengalami kerugian mencapai Rp 28 juta, diduga dilakukan oleh dua warga negara asing (WNA).

BRI Situbondo Turut Prihatin Atas Insiden Modus Gendam Dua WNA

Menanggapi insiden tersebut, Pemimpin Kantor Cabang BRI Situbondo, Nanang Sumbara, menyampaikan rasa keprihatinannya sekaligus menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah preventif berupa edukasi intensif kepada seluruh agen BRILink se-Kabupaten Situbondo.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Situbondo, Nanang Sumbara

Pemimpin Kantor Cabang BRI Situbondo, Nanang Sumbara (Art/Pers)

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Kasusnya sudah kami serahkan ke pihak berwajib, yakni Polres Situbondo, untuk ditindaklanjuti dan diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Nanang saat dikonfirmasi, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga : OJK: Kerugian Korban Penipuan Transaksi Keuangan Capai Rp700 Miliar

Terus Edukasi Agen BRILink Untuk Keamanan Bertransaksi

BRI juga menghimbau seluruh agen BRILink di wilayah Situbondo agar meningkatkan kewaspadaan dalam operasional sehari-hari, khususnya saat melakukan transaksi dengan pihak asing atau orang tak dikenal.

“Kami terus mengedukasi para agen BRILink agar tetap menjaga keamanan transaksi dan waspada terhadap segala potensi kejahatan,” tambahnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan, menyampaikan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki laporan dari korban bernama Ahmad Soleh, pemilik toko yang juga menjadi agen BRILink.

“Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari tim penyidik. Mohon bersabar,” ujarnya singkat.

Baca Juga : Gaes !!! Ratusan WNA digrebek Imigrasi di Bali

Terpantau Rekaman CCTV 

Dari rekaman CCTV di toko milik Ahmad Soleh, dua WNA tampak beraksi di lokasi tersebut. Ahmad mengaku sempat kehilangan uang sebesar Rp 28 juta akibat diduga dihipnotis. Tak hanya itu, ia juga mendapat laporan dari pemilik toko lain di Kecamatan Besuki, yang nyaris mengalami kejadian serupa.

“Untungnya uang tidak sempat diambil karena pemilik toko sedang memantau lewat CCTV dan langsung menegur pegawainya,” jelas Ahmad.

Modus para pelaku tampaknya bervariasi. Dalam salah satu kasus lainnya, pelaku menawarkan minyak wangi sebagai umpan. Korban yang tergoda akhirnya kehilangan uang sekitar Rp 7 juta di depan toko Basmalah, timur SPBU Besuki.

“Saya dengar mereka sempat terlihat berkeliaran di wilayah Kota Situbondo sebelum kejadian di toko saya. Banyak warga yang mengaku menjadi korban, tapi belum jelas apakah semuanya sudah melapor ke polisi atau belum,” tutur Ahmad.

Sebagai catatan, kasus serupa juga pernah terjadi dua tahun lalu di Pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji. Saat itu, seorang pedagang daging bernama Tutwuri Handayani mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta, meski ia memilih tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Dengan maraknya kembali kasus hipnotis berkedok transaksi atau penjualan, pihak BRI dan kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap orang asing, serta selalu memastikan keamanan dalam setiap aktivitas keuangan. (Art/man/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *