SUARAGONG.COM – PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk mencatat tren menarik di pasar properti Indonesia: semakin banyak perempuan yang melakukan akad Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk membeli rumah atas nama sendiri. Fenomena ini disampaikan Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, yang menyebutnya sebagai tren baru dalam budaya kepemilikan rumah di Indonesia.
“Kami melihat bahwa jumlah perempuan yang melakukan akad KPR terus meningkat. Ini adalah tren baru yang menunjukkan perubahan signifikan dalam pola kepemilikan rumah,” kata Nixon, seperti dilaporkan Antara pada Senin, 11 November 2024.
Selama 74 tahun berdiri, BTN telah memfasilitasi pembiayaan KPR bagi sekitar 5,5 juta orang dengan total pembiayaan mencapai Rp461 triliun. Informasi ini disampaikan dalam acara Developer Gathering yang dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Menteri Dalam Negeri, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang di Menara BTN, Jakarta Pusat, pada Jumat, 8 November 2024.
Nixon merinci bahwa angka tersebut mencakup pembiayaan rumah subsidi maupun nonsubsidi, serta KPR konvensional dan syariah.
Baca juga : Program 3 Juta Rumah di Era Pemerintahan Prabowo
Data BTN juga menunjukkan perbedaan signifikan dalam profil gender pemohon KPR, di mana 67,5% pembiayaan dilakukan oleh laki-laki, sedangkan 32,5% sisanya oleh perempuan. Dalam periode 2020 hingga 2024, BTN mencatat telah menyalurkan KPR untuk 173.476 unit rumah, dengan nilai total mencapai Rp25 triliun.
Nixon melihat tren ini sebagai salah satu tanda meningkatnya kemandirian perempuan Indonesia dalam aspek ekonomi dan kepemilikan aset. Ia menyebutkan bahwa kini semakin banyak perempuan yang memilih untuk memiliki rumah sendiri tanpa harus bergantung pada calon suami atau pasangan.
“Dulu, perempuan cenderung membeli rumah bergantung pada calon suami. Sekarang, mereka sudah mampu membeli rumah sendiri. Ini adalah satu langkah maju,” ujarnya. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news