Buku Perpustakaan Kota Malang Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Share

SUARAGONG.COM – Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD. Berkaitan dengan hal tersebut, pengadaan buku di Perpustakaan Umum Daerah Kota Malang dipastikan tetap aman dan tidak mengalami pemotongan.
Buku Perpustakaan Kota Malang Tidak Terdampak Efisiensi
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang, Yayuk Hermiati. Ia menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk penambahan koleksi buku, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik (e-book), tetap berjalan sesuai rencana.
“Tahun ini tetap ada pengadaan buku cetak dan e-book. Tidak ada efisiensi untuk pengadaan buku. Yang kami efisiensikan adalah hal-hal seperti rapat di luar kota, yang kini kami alihkan menjadi rapat daring lewat Zoom,” jelas Yayuk saat ditemui, Senin (14/4).
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tahun 2025, tercatat masing-masing Rp 100 juta dialokasikan untuk pengadaan buku cetak dan e-book. Yayuk menyebut penambahan koleksi buku sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Setiap pengadaan, kami selalu menggelar survei ke pemustaka dan pengunjung untuk mengetahui jenis buku yang paling diminati. Jadi koleksi yang kami tambahkan berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan semata-mata inisiatif dari kami,” ujarnya.
Baca Juga : Urus Sarana Prasarana: Kota Malang Siap Gelar Sekolah Rakyat
Minat Baca Masyarakat
Lebih lanjut, Yayuk mengungkapkan bahwa survei minat baca masyarakat juga dilakukan melalui laman resmi Dispussipda untuk menentukan jenis e-book yang akan diadakan. Buku-buku yang paling diminati masyarakat antara lain buku pelajaran, fiksi, dan buku keterampilan.
“Tahun kemarin kami adakan survei untuk mengetahui minat baca masyarakat, hasilnya kami realisasikan tahun ini. Untuk tahun depan, metode yang sama juga akan kami terapkan agar koleksi selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, tren kunjungan ke perpustakaan tahun ini cenderung meningkat. Rata-rata, terdapat sekitar 500 pengunjung setiap harinya, termasuk pengguna layanan e-book.(fat/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News