Pengamat ekonomi, Ciplis Gema Qori’ah, menjelaskan bahwa penurunan harga berbagai komoditas seperti tarif listrik, telepon seluler, tomat, pisang, ketimun, dan sawi hijau berkontribusi terhadap deflasi yang terjadi.
Beberapa barang lain seperti udang basah, apel, dan cumi-cumi juga mengalami penurunan harga yang signifikan.
Namun, ada sisi positif dari fenomena ini. Gema Qori’ah mengungkapkan, meskipun deflasi terjadi, jumlah pengangguran dan penduduk miskin di Jember menunjukkan penurunan.
Pada 2024, jumlah pengangguran menurun menjadi 49.420 orang, dan persentase penduduk miskin turun menjadi 9,01%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perbaikan daya beli masyarakat berpotensi meningkatkan konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, deflasi diperkirakan masih berlanjut hingga awal April 2025, dan dapat berlanjut dengan kebijakan ekonomi yang tepat dari pemerintah.
Baca Juga : Satpol PP Jember Laksanakan Patroli Rutin Jaga Ketertiban Selama Ramadhan
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News