Dinkes Kabupaten Malang Waspadai Persebaran DBD
Share

SUARAGONG.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan signifikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mencatat, sejak Januari hingga Mei 2025, setidaknya terdapat 979 kasus DBD yang tersebar di 33 kecamatan.
Waspada DBD, Dinkes Kabupaten Malang Tekankan Pentingnya PSN daripada Fogging
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg Ivan Drie, menyampaikan bahwa jumlah kasus kemungkinan masih akan bertambah. Pasalnya, pada Januari lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran terkait potensi peningkatan kasus DBD.
“Kami sudah menindaklanjuti SE ini ke para camat serta seluruh kantor pemerintahan di lingkungan Pemkab Malang, agar aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ujar Ivan, Selasa (29/7).
Faktor cuaca turut memengaruhi tingginya penyebaran DBD. Selama lima bulan terakhir, intensitas hujan cukup tinggi sehingga banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Baca Juga : Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jember Capai 56 Kasus, 1 Meninggal Dunia
Rutin Lakukan 3M Plus!
Dinkes mendorong masyarakat untuk rutin melakukan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air. Adapun “Plus” mencakup tindakan tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, tidur menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, hingga menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.
“Langkah PSN ini jauh lebih efektif dibanding fogging. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara PSN menyasar hingga jentik dan sarang nyamuk,” jelasnya.
Ivan juga menegaskan bahwa fogging tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada prosedur ketat termasuk Penyelidikan Epidemiologi (PE) sebelum fogging dilakukan. Bila dalam radius 100 meter dari lokasi pasien tidak ditemukan kasus serupa atau jentik nyamuk, maka tidak bisa dikategorikan sebagai wilayah endemik DBD.
“Kadang masyarakat menyebut kami lambat karena tidak segera melakukan fogging. Padahal ada SOP yang harus dilalui. Ini yang perlu dipahami bersama,” tambah Ivan, yang juga menjabat sebagai Kabid Pelayanan Medik RSUD Lawang.
Baca Juga : Awal 2025, Kasus DBD di Kota Malang Meningkat
Jaga Pola Hidup Sehat dan Bersih
Dinkes pun mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat. Menurut Ivan, menjaga kebersihan lingkungan tidak kalah pentingnya dengan menjaga daya tahan tubuh.
“Apalah artinya tubuh sehat jika lingkungan penuh nyamuk. Maka menjaga lingkungan itu penting,” pungkasnya. (Nif/Aye)