Type to search

Gaya Hidup Trends

Dokter Ungkap Pasien Diabetes Anak Bisa Berpuasa

Share
Puasa bisa dilakukan pada pengidap diabetes anak

SUARAGONG.COM  – Dokter spesialis anak, subspesialis endokrin Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono mengatakan, anak dan remaja dengan diabetes melitus dapat menjalankan ibadah puasa. 

Namun dengan memperhatikan beberapa hal yakni melakukan kontrol metabolik hingga berada dalam pengawasan tim diabetes (tenaga medis).

Baca Juga: Kenapa Donald Trump Disukai Gen Z AS? Ini Para Figur Dibaliknya!

Dalam webinar yang diadakan di Jakarta, Selasa, Harjoedi, anggota unit kerja koordinasi (UKK) endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Menyatakan bahwa “Anak dan remaja dengan diabetes melitus dapat menjalankan ibadah puasa dengan dengan syarat kontrol metaboliknya harus bagus.”

Selain itu, anak-anak yang berpuasa secara teratur memantau gula darah mereka sendiri. Anak-anak yang tinggal di kelompok risiko tinggi tidak disarankan berpuasa, tetapi mereka harus dipantau secara ketat oleh tim diabetes jika mereka tetap berpuasa.

Anak dengan Diabetes Bisa Berpuasa, Ini Syarat dan Risikonya

Perburukan penyakit dapat terjadi pada pasien diabetes melitus yang sangat berisiko. Termasuk mereka yang memiliki riwayat hipoglikemia berat dalam tiga bulan terakhir, riwayat hipoglikemia berulang. 

Baca Juga: Kain Songke: Warisan Budaya Manggarai yang Memukau

Riwayat ketoasidosis diabetik atau hiperglikemik hiperosmolar dalam tiga bulan sebelum puasa, penyakit seperti demam, diare, dan muntah, dan riwayat dialisis jangka panjang.

Puasa Aman bagi Anak dengan Diabetes, Begini Aturan dan Tipsnya

Dia juga memberi saran beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang menderita diabetes melitus, seperti mempertahankan insulin yang disesuaikan dengan resimen, mengikuti diet yang seimbang.

Baca Juga: Dampak Positif Minuman Dingin Saat Puasa

Yaitu menghindari makan karbohidrat yang banyak saat berbuka atau sahur, makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, dan minum cukup.

Selain itu, jika GDS kurang dari 70 mg/dL, atau jika GDS lebih dari 300 mg/dL atau 250 mg/dL dengan keton positif, harus dilakukan pemantauan glukosa darah dan membatalkan puasa.

Puasa bagi Diabetes Anak: Tantangan, Syarat Ketat, dan Panduan Aman

Selama berpuasa, Anda dapat tetap berolahraga seperti biasa dengan menghindari olahraga berat. Selain itu, ia menyatakan bahwa pendidikan tentang cara memantau gula darah di rumah masih dapat dilakukan.

Untuk remaja dan anak yang menggunakan insulin, disarankan untuk menyesuaikan dosis mereka setiap hari saat mereka berpuasa, yaitu sekitar 75 hingga 80 persen dari dosis mereka saat tidak berpuasa.

Insulin kombinasi kerja pendek dapat diberikan dua kali, yaitu dua per tiga sebelum berbuka dan 1/3 sebelum sahur. Insulin kerja menengah dapat diberikan dua per tiga sebelum berbuka dan satu per tiga sebelum sahur.(til/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *