SUARAGONG.COM – Marshanda kembali mengejutkan warganet. Seorang arktis ternama dan tekenal trending di berbagai platform media sosial (Medsos). Pasalnya, marshanda Tuai berbagai apresiasi dan pujian atas penurunan berat badannya yang fantastis belakangan ini. Dalam hal ini, diketahui jika ia sukses menurunkan berat badannya sebanyak 17 kg. Marshanda diketahui melakukan beberapa metode tertentu dalam programnya tersebut, Salah satunya adalah metode diet intermittent fasting (IF) atau puasa intermiten.
Metode Diet Marshanda : Intermittent fasting
Dalam program penurunan berat badannya, Marshanda menerapkan metode diet yang cukup unik bernama intermittent fasting atau puasa intermiten. Diet ini telah menarik perhatian banyak orang, terutama mereka yang mencari cara efektif untuk menurunkan berat badan tanpa harus terlalu mengurangi asupan makanan secara drastis. Netizen juga gak mau kalah sama marshanda nih.
Bukan Diet Biasa : Kuncinya di Konsumsi Makanan
Intermittent fasting bukanlah diet biasa yang hanya berfokus pada jenis makanan yang dikonsumsi. Lebih dari itu, diet ini melibatkan siklus antara periode makan dan tidak makan yang diatur dengan baik. Setiap orang dapat memilih pola intermittent fasting yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh mereka. Beberapa orang memilih untuk berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam, sementara yang lain mungkin lebih nyaman dengan puasa 12 jam dan makan dalam 12 jam sisanya.
Salah satu kunci keberhasilan dalam menjalani intermittent fasting adalah dengan mengonsumsi makanan yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Marshanda pun diketahui menerapkan hal ini dalam pola makan sehari-harinya. Ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjalani diet ini dengan sukses.
Alpukat
Pertama adalah alpukat. Penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa lemak jenuh yang terdapat pada alpukat dapat memberikan sinyal pada tubuh bahwa makanan masih tersedia, sehingga tubuh tidak merasa lapar. Bahkan, sebuah studi pada tahun 2013 menemukan bahwa menambahkan setengah buah alpukat ke dalam makan siang dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Kentang
Selain itu, kentang juga bisa menjadi pilihan. Penelitian pada tahun 2012 menemukan bahwa konsumsi kentang secara rutin, selama tidak digoreng atau diolah menjadi keripik, dapat membantu menurunkan berat badan. Kandungan serat dalam kentang juga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Telur
Telur juga menjadi makanan yang penting dalam diet intermittent fasting. Protein dalam telur tidak hanya membantu membentuk otot, tetapi juga menjaga rasa kenyang. Studi pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa pria yang sarapan dengan telur cenderung merasa kenyang lebih lama dan makan lebih sedikit sepanjang hari dibandingkan mereka yang sarapan dengan roti bagel.
Kacang-kacangan
Meskipun memiliki kalori yang cukup tinggi, kacang-kacangan juga layak masuk ke dalam menu diet. Kacang mengandung lemak baik yang dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil makanan ringan yang tidak sehat.
Sayuran kucifer
Tak ketinggalan, sayuran kucifer seperti kembang kol, sayur hijau, kubis, dan kale juga sangat dianjurkan. Sayuran ini kaya akan serat yang dapat membuat perut terasa penuh untuk waktu yang cukup lama.
Kesuksesan Marshanda dalam menurunkan berat badan dengan metode intermittent fasting menjadi bukti bahwa dengan pemilihan makanan yang tepat dan pola makan yang teratur, program diet ini dapat memberikan hasil yang memuaskan. Bagi siapa pun yang ingin mencoba, penting untuk memilih pola yang sesuai dengan tubuh dan kebutuhan masing-masing. (Aye/Sg).