Suaragong.com – ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sering disebut sebagai “Balkan-nya Asia Tenggara” karena keberagaman budaya, bahasa, dan agama yang mencolok, serta tantangan geopolitik yang serupa dengan kawasan Balkan di Eropa. Istilah ini mencerminkan bagaimana negara-negara di ASEAN, meski sangat berbeda dalam banyak aspek, berusaha tetap bersatu menghadapi masalah regional.
Baca Juga : Gaes !!! Kerjasama Perekonomian ASEAN Untungkan Indonesia
Keberagaman Budaya dan Sosial
ASEAN terdiri dari sepuluh negara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei, dan Kamboja. Negara-negara ini memiliki latar belakang budaya dan etnis yang sangat berbeda. Indonesia, misalnya, memiliki lebih dari 700 suku dan lebih dari 600 bahasa, sementara Singapura didominasi oleh etnis Tionghoa. Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam memiliki identitas budaya yang sangat khas, sedangkan Malaysia dan Brunei lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Melayu. Keberagaman ini menciptakan tantangan dalam integrasi sosial dan politik, karena setiap negara membawa perspektif dan prioritas yang berbeda.
Tantangan Geopolitik ASEAN
ASEAN menghadapi tantangan geopolitik yang mirip dengan kawasan Balkan. Negara-negara di ASEAN memiliki sejarah kolonial yang berbeda-beda, dan beberapa negara masih menghadapi ketegangan politik. Salah satu masalah terbesar adalah sengketa Laut China Selatan, yang melibatkan klaim tumpang tindih antara Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei dengan China. Ketegangan ini menciptakan tantangan bagi ASEAN dalam menjaga solidaritas dan keamanan regional.
Selain itu, perbedaan sistem pemerintahan juga memperumit kerjasama di ASEAN. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Filipina, menganut demokrasi yang stabil, sementara Myanmar mengalami kudeta militer, dan negara seperti Laos dan Brunei dipimpin oleh pemerintahan otoriter. Perbedaan ini membuat kebijakan kolektif ASEAN lebih sulit dijalankan.
Upaya Integrasi
Meskipun tantangan besar, ASEAN tetap berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dan integrasi antar negara anggota. Sejak didirikan pada 1967, ASEAN berfokus pada perdamaian dan kemakmuran bersama. Melalui inisiatif seperti ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Political-Security Community (APSC), ASEAN berusaha menciptakan zona bebas perdagangan dan memperkuat hubungan diplomatik serta keamanan regional.
Meskipun penuh tantangan, ASEAN menunjukkan bahwa negara-negara yang sangat beragam bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, menjadikannya model integrasi regional yang unik di dunia.
Baca Juga : Gaes !!! Jumlah Angka Pengangguran di Indonesia 2024: Tertinggi di ASEAN
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).