Malang, Suara Gong
Stamina Koalisi Perubahan untuk Perasatuan (KPP) semakin diforsir menentukan siapa Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Anis Rasyid Baswedan, pada Pilpres 2024.Selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kini muncul lagi sejumlah nama tokoh disebut-sebut akan menjadi bacawapres Anies Baswedan.
Mereka adalah Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher), dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dilansir dari Serambinews, ketiga nama itu disodorkan oleh masing-masing partai di dalam KPP. Yaitu Demokrat, Nasdem, dan PKS. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusulkan Demokrat, Khofifah Indar Parawangsa, diajukan oleh Nasdem, dan Ahmad Heryawan atau Aher, disodrokan oleh PKS.
Juru Bicara PKS, Pipin Sopian, di Jakarta mengatakan, ketiga nama itu sudah disampaikan oleh tim delapan KPP.
“Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher. Dan Pak Said, sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah,” kata Pipin di Jakarta, Selasa (30/5/2023) lalu.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengungkapkan, terpilihnya cawapres Anies, dari ketiga nama tersebut tergantung dari kebutuhan KPP.”Jika melihat dari elektabilitas, maka Aher, akan otomatis tereliminasi dari kandidat cawapres Anies,” kata Ujang dikutip dari Tribun Jatim, Jumat (2/6/2023). Mantan Gubernur Jabar itu, bukanlah tokoh NU yang menurut Ujang, memiliki basis massa terbesar di Indonesia.
“Kemungkinan Aher, akan tereliminasi karena elektabilitasnya nggak cukup dan Aher, itu kan bukan dari kalangan Nahdiyin sebagai pemilih terbesar di Indonesia,” kata Ujang. Dengan tereliminasinya Aher, Ujang, menganggap pilihan cawapres untuk mendampingi Anies tinggal Khofifah dan AHY.
Berdasarkan dua nama tersebut, tergantung dari kebutuhan yang ingin dicapai KPP dalam Pilpres 2024.Menurutnya, jika ingin meraih suara dari kalangan ibu-ibu dan NU, maka bisa memilih Khofifah sebagai cawapres Anies. Namun, ketika ingin menguatkan koalisi tiga partai, maka AHY bisa menjadi pilihan.
“Untuk menguatkan internal bisa AHY. Tapi kalau kebutuhannya eksternal, ingin menggaet suara emak-emak, dari kalangan Nahdiyin, maka bisa diambil dari Khofifah, dari eksternal Koalisi Perubahan,” jelasnya. Ujang pun mengatakan seluruh pilihan yang bakal diambil KPP, yang terpenting adalah bisa memberikan keuntungan elektoral bagi Anies. (srb/trib/eko)