Malang, Suara Gong. Mustafa Kemal Attaturk, adalah Presiden Turki, diangkat badan legislatif 3 Maret 1924. Kemudian badan legislatif ini membubarkan khilafah Islamiyah. Namun, dalam perjalanan sejarahnya Mustafa Kemal, mengalami perubahan luar biasa setelah menjadi Presiden Turki.
Dikutip suaragong.com (memo-x grup) dari sejumlah sumber, di antaranya buku Islam dan Sekulerisme di Turki Modern karya H.A. Mukti Ali tahun 1994, Mustafa Kemal Attaturk, bertindak radikal dan diktator sebagai Presiden Republik Turki.
Sederet gebrakan politik Ia ciptakan dengan tujuan menghapus peradapan Islam yang lama tertanam dalam sejarah Turki. Mulai dari menghapus syariah Islam, mengubah adzan ke dalam bahasa Turki. Kemudian juga melarang pendidikan agama di sekolah umum dan masih banyak lagi gebrakan lainnya.
Dampak gerakan yang dilakukan Mustafa Kemal, menjadikan Turki sebagai republik sekuler anti terhadap dakwah Islam. Atas tindakannya tersebut, Islam di Turki hampir hilang tanpa jejak. Bahkan jejak peradapan Islam di Turki, kala itu sulit ditemukan.
Baca Juga : Gaes !!!! Pj Walikota Njenang Bareng Bersama Warga Desa Tulungrejo
Perjalanan hidup Mustafa Kemal Ataturk, memang banyak kontroversi. Ia juga mengidap berbagai penyakit hingga akhir hidupnya. Beberapa penyakit kronis yang ia derita hingga merenggut nyawanya antara lain penyakit kelamin, malaria, ginjal hingga liver. Dr. Abdullah ‘Azzam menyebut sebuah cairan berkumpul di perutnya Mustafa Kemal Ataturk, secara kronis.
Kisah kematian Mustafa Kemal, yang menarik menurut laman Hidayatullah, dimulai dari ingatan yang melemah. Kemudian darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Ia juga terserang penyakit kelamin (GO). Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul di dalam perutnya (ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum.
Bukannya sembuh. Perut Mustafa Kemal Ataturk, justru membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang. Dalam Kitab ”Al-Jaza Min Jinsil Amal” Karangan Syeikh Dr. Sayyid Husien Al-Affani, disebutkan pula, Mustafa Kemal, menderita penyakit kanker hati dan diketahui pada tahun 1938. Sementara Ia sakit sejak tahun 1936.
Kisah kematian Mustafa Kemal Ataturk, memicu kontroversi. Dilansir dari laman minenews.com terdapat sebuah akun Facebook menyebarkan berita foto kematian Mustafa Kemal. Laman itu melansir, Mustafa Kemal, mati karena penyakit kulit, malaria, sirosis hati dan penyakit kelamin.
Kontroversi Mustafa Kemal, tidak otomatis hilang meski telah meninggal. Hingga kini bau busuk di sekitar makamnya masih menyengat. Dia dimakamkan di sebuah museum di kota Ankara.
Bapak Bangsa Turki, itu meninggal dunia pada 10 November 1938. Kala itu kesedihan begitu dirasakan oleh warga Turki. Agar warga bisa mengucapkan salam perpisahan kepada Ataturk, jenazah Ataturk, konon tidak langsung dikebumikan, melainkan disemayamkan di Museum Etnografi Ankara.
Saat ini jenazah Mustafa Kemal Ataturk, sudah dipindahkan, ke Museum Anitkabir. Makam juga museum ini dibangun dengan pertimbangan, Rasattepe (penghormatan kepada bapak bangsa Turki). Terletak disebuah bukit yang menghadap ke kota di lingkungan Çankaya, dipilih dan kemudian berganti nama menjadi Anıttepe. Selama tahap awal konstruksi, sisa-sisa milik Phrygians, sebuah negara kuno yang berasal dari abad ke-12 SM, digali dan masih dapat dilihat di Museum ini. (eko)