SUARAGONG.COM – Main Prosotan, Diketahui bahwa pasar kripto saat ini sedang ramai menjadi perbincangan. Pasalnya, Beberapa Nilai Kripto Ambruk pada Senin (5/8/204) pagi. Hal ini, dikarenakan aksi jual besar-besaran oleh investor pada aset berisiko. Ambruknya pasar tersebut terlihat dari Harga Bitcoin dan Ethereum di pasaran saat ini.
Merosotnya Pasar : Bitcoin dan Ethereum Ikut Merosot
Dimana Untuk Bitcoin anjlok dengan presentase 11 Persen, Disusul juga dengan Ethereum yang mencapai 21 Persen. Goncangan kedua inilah yang memperngaruhi pasar. Nilai keseluruhan pasar kripto merosot sekitar US$ 270 miliar atau setara Rp 4.374 triliun (asumsi kurs Rp 16.200/US$), Hal ini dilansir dari CNBC dan data CoinGecko.
Merosotnya Pasar Saham
Peristiwa ini juga ditandai dengan merosotnya harga saham yang lebih luas di pasar Asia-Pasifik. Yaitu, Nikkei 225 Jepang yang turun sebanyak 7%, memperpanjang kerugian yang dimulai minggu lalu. Setelah Bank of Japan mengumumkan Kenaikan suku bunga acuannya ke level tertinggi dalam 16 tahun.
Nasdaq juga ikut tergelincir. Pasar saham global kembali dilanda gejolak. Indeks teknologi Nasdaq, yang menjadi barometer perusahaan-perusahaan raksasa seperti Amazon dan Nvidia, mengalami penurunan terburuk dalam tiga minggu terakhir. Kejatuhan ini mengingatkan kembali pada September 2022, saat pasar saham dunia mengalami peristiwa yang hebat.
Melihat Laporan Keuagan
Dilihat dari Data tenaga kerja AS, mengungkapkan sebuah laporan kinerja keuangan yang mengecewakan. Dimana berimbas pada Saham Minggu lalu. Dari perkiraannya disebabkan oleh, tingginya angka pengangguran dan menurunnya sektor manufaktur. Hal inilah yang menjadi pukulan telak bagi para investor Selain itu, keputusan Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan juga mengecewakan pasar. Pasalnya, banyak pelaku pasar berharap adanya penurunan suku bunga yang dapat mendongkrak kinerja aset berisiko.
Dalam periode Bulan Februari lalu, lebih spesifiknya Bitcoin telah mencapai titik rendahnya. Namu masih naik hampir 23% tahun ini. Mata uang kripto terbesar di dunia diperdagangkan dengan harga sekitar US$ 54,000. Harga Ethereum, token asli yang mendasari blockchain Ethereum, turun menjadi sekitar US$ 2,300 dan telah menghapus keuntungannya untuk tahun ini. Token BNB Binance turun lebih dari 15% dan Solana diperdagangkan 10% lebih rendah.
Melihat Kondisi ini, Para Investor tengah menunggu momennya. Dimana mereka menantikan data keuangan dari Tiongkok dan Taiwan dalam minggu-minggu ini. Sekaligus menunggu bagaimana bank sentral di India dan australia. Semua jatuh pada momen sepertinya gaes!!.
Penurunan secara signifikan Pasaran Kripto juga menjadi pukulan keras Investor ritel setelah sempat naik tinggi tahun ini pasca SEC menyetujui ETF baru untuk Bitcoin dan Ethereum. Keputusan akan ETF tersebut mampu menarik dana ratusan juta dolar mengalir ke dalam pasar kripto. Pekan lalu, Morgan Stanley akan segera mengizinkan 15,000 penasihat keuangannya untuk menawarkan ETF bitcoin kepada kl.iennya, yang pertama bagi Wall Street. (Aye/Sg).