Tulungagung, Suara Gong. Tepat 1 Juni 2023 Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) Kereta Api (KA) Lokal Penataran dan KA Lokal Dhoho bakal berubah menjadi Commuter Line Penataran dan Commuter Line Dhoho. Perubahan tersebut mengharuskan penumpang dari arah Tulungagung ke Malang, transit terlebih dahulu di Stasiun Blitar.
Wakil Kepala Stasiun Tulungagung, Supanca Ibandrianto menjelaskan bahwa per tanggal 1 Juni 2023, dulu KA Dhoho-Penataran, sekarang berganti nama untuk yang lintas Blitar sampai Surabaya via Kertosono Commuter line Dhoho. Lalu, sampai ke Malang menjadi Commuter Line Penataran.
“Disitu penumpang dengan harga yang sama 1 tiket, cuma harus transit di Blitar pindah rangkaian, pindah kereta. Jadi tidak 2 tiket Cuma di Stasiun Blitar harus pindah kereta ke arah Malang,” ungkap Supanca Ibandrianto, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, alasan dipisah kedua KA Lokal dalam rangka upaya membedakan penamaan kereta yang dahulu menjadi satu. Selain itu, untuk membedakan lalu lintas kereta dan mempermudah penumpang jika dari Surabaya ke Blitar KAI yang digunakan.
“Kalau dari Blitar ke Malang KAnya namanya ini. Nyambung dari Commuter Line Dhoho ke Commuter Line. Supaya penumpang tahu relasinya ini, relasi Malang keretanya ini,” paparnya.
Pria asli Mojokerto ini mengaku fasilitas untuk yang dahulu dan sekarang sama. Sedangkan untuk kecepatan Commuter Line masih sama sesuai perjalanan dan tidak mengurangi sebelumnya.
Yang menjadi perbedaan, dikatakan Supanca diantaranya berupa penambahan jarak tempuh. Lantaran ada stasiun yang dulu tidak berhenti, sekarang kereta berhenti dan melayani pemberangkatan penumpang.
Supiyan menambahkan, ketika penumpang sampai di Stasiun Blitar harus turun. Kemudian berganti Commuter Line yang akan menuju ke Malang. Estimasi waktu turun 10 menit dan masuk ke Commuter Line 10 menit.
“Kalau di Stasiun Blitar transit perkiraan 20 menitan. Penambahan 2 PP mungkin juga karena pas weekend pasti sudah habis. Ada masukan dari pelanggan, makanya kita menambahkan jam perjalanan. Diharapkan bisa tertampung semua,” ujarnya.
Pria yang sudah dua tahun ditugaskan di Tulungagung ini mengaku, sejauh ini sosialisasi ke masyarakat perihal perubahan ini melalui bidang Kahumas. Pihaknya juga ikut mensosialisasikan menggunakan banner yang tertulis di loket stasiun. (jaz/and/fik/man)