Malang, Suara Gong. Cabai Carolina Reaper, pertama kali ditemukan seorang petani Ed Currie, di Carolina Selatan, Amerika Serikat, pada tahun 2013. Cabai ini, memiliki penampilan yang unik dengan bentuk kerucut dan ukuran yang lebih besar dari cabai pada umumnya.
Warnanya merah tua dan terkadang hitam. Ciri khas dari cabai ini adalah rasa yang sangat pedas, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di mulut, tenggorokan, dan bahkan perut.
Memiliki predikat sebagai cabai terpedas di dunia yang memiliki nilai scoville hingga 2,2 juta, yang jauh lebih pedas dari cabai Habanero. Dimana hanya memiliki nilai scoville sekitar 350 ribu. Demikian juga dibandingkan dengan cabai rawit Indonesia, akan memiliki tingkat kepedasan 22 kali lipat.
Tidak hanya pedas, cabai Carolina memiliki banyak manfaat kesehatan. Cabai mengandung senyawa capsaicin dengan sifat anti-inflamasi dan analgesik. Bermanfaat mengurangi rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
Kandungan nutrisi, termasuk vitamin C, A, dan K, serta mineral seperti kalsium dan potasium. Banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Konsumsi cabai Carolina Reaper, harus dilakukan hati-hati dengan kondisi kepedasan yang sangat tinggi. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan iritasi lambung yang menyebabkan masalah pencernaan dan bahkan radang lambung.
Jikapun dengan kondisi tertentu hingga menyebabkan hilang kesadaran karena tubuh tidak dapat menerima tingkat scoville atau kepedasan.
Jadi konsumsi cabai ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang wajar untuk menghindari masalah kesehatan. (ind/eko)