Malang, Suaragong – Cappucino adalah racikan Kopi Tertua yang bernama awal kapuziner. Warnanya yang cokelat terinspirasi dari warna jubah dikenakan capuchin, atau kapuzin, para frater (pendeta) yang hidup di Wina. Dipopulerkan di Wina, Austria. Akhir Tahun 1700an minuman ini komposisi kopi dengan gula dan krim.
Berawal dari pasukan Ustmani, yang mundur dari Wina. Orang-orang Wina, menemukan logistik berupa kopi sangat melimpah yang ditinggalkan pasukan Ustmani.
Namun ketika dicoba sangat terasa pekat untuk para penduduk Eropa. Mereka menambahkan susu dan madu agar pas dengan selera racikan kopi mereka.
Perlu diketahui, dalam kesultanan Turki, tradisi minum kopi sudah ada sejak ratusan tahun sebelum cappuccino, lahir di Amerika. Di sana bubuk kopi dan air direbus bersama, dan terkadang ditambah beberapa sendok gula sebagai pemanis.
Baca Juga : Tren Baru Kopi Daun Bawang, Emang Enak?
Racikan kopi tertua ini juga dianggap sebagai penghormatan atas jasa-jasa Marco d’Aviano, yaitu seorang pendeta dari Ordo Capuchin. Tokoh sentral yang menggalang dan memimpin dari balik layar mempertahankan kota Wina, dari serbuan pasukan Utsmani pada masa kritis 1683. Penduduk Wina, menamakan kopi racikan baru itu “cappucino”, ngambil inspirasi dari nama ordo tempat pahlawan mereka bernaung. (ind/eko)