Malang, Suara Gong. Untuk menanggulangi banjir Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membangun embung/brozem/retarding basin bertempat di samping kebun bibit Tunggulwulung, Kota Malang. Walikota Malang, Sutiaji melakukan peninjauan terhadap pengerjaan brozem tersebut kemarin.
Sutiaji menyampaikan bahwa pembagunan brozem ini merupakan implementasi dari master plan penaganan banjir di Kota Malang. “Jadi ini adalah implementasi dari master plan penanganan banjir di Kota malang, salah satu diantaranya kami membuat embung/brozem/retrading basin,”ujarnya.
Brozem tersebut dapat menahan air sampai 5 jam. Jika disungai sudah agak berkurang debit airnya, maka kemudian akan diairkan. Dan untuk pembuatan brozem ada empat titik yang sudah direkomendasikan dan tidak menutup kemungkinan ada penambahan. Akan tetapi untuk sementara ini sesuai dengan master plan yang ditentukan dulu.
Baca Juga : Gaes !!! Yuk Intip Pemulangan Bayi Kembar Siam Pasca Operasi Pemisahan
“Sebenarnya kemarin sudah ada brozem yang berada di Blimbing. Dan rencananya akan ada di Soekarno Hatta. Sambil nanti saya lihat di Soekarno Hatta, karena Soekarno Hatta sudah kami ajukan dan insyaallah pembangunan mulai tahun ini,”pungkasnya.
Selain itu, khusus untuk brozem per hari terdapat deviasi plus 0,38. Walikota Malang, sutiaji meminta agar pengerjaan brozem ini tidak hanya berpatokan pada surat perintah atau kontrak. Jika bisa dipercepat pengerjaan lebih bagus, karena mumpung belum hujan.
Tapi nanti saya ada permintaan untuk pelengsenganya atau pengerasannya di kanan kirinya dulu atau diwilayah barat dan timur, karena ini bersentuhan dengan rumah warga. Dengan adanya brozem ini diharapakan warga tidak lagi was-was pada saat hujan turun karena sudah ada penguatan.
Kapasitas dari brozem sekitar 2.800 meter kubik. Untuk pengerjaan sudah mencapai 51 persen dari ketentuan kontrak yang dibuat. Brozem tersebut juga sudah dilakukan survei oleh pusat, tinggal Pemerintah Kota membuat plan a dan plan b.
Pemerintah Kota Malang berharap dengan hadirnya brozem ini dapat mengatasi banjir diwilayah Soekarno Hatta, Bantaran, Tulus Rejo, Jati Mulyo, Mojolangu, dan Lowokwaru. Diharapkan 2028 ke empat brozem sudah tuntas dan malang bebas banjir.
Lebih lanjut, ia menambahkan jika anggaran yang digunakan untuk brozem ini mencapai Rp 1,8 miliar. Tetapi jika brozem di Soekarno Hatta diselesaikan oleh pusat maka anggarannya tidak sampai Rp1,8 miliar,”imbuh Sutiaji.(fat/man)