Batu, Suara Gong. Pembahasan Perubahan APBD Kota Batu tahun 2023 membuat Dinas Pendidikan Kota Batu disuntik dana sebesar Rp 10 miliar untuk memenuhi kebutuhan program yang akan dijalankan. Pasalnya, dana sebesar itu akan dialokasikan kepada pelajar berprestasi, kurang mampu dan korban Covid-19 dan meningkatan alokasi BOSDA termasuk untuk mengakomodir pelajar SMPN 7 Kota Batu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih ketika dikonfirmasi pada Senin (18/9/2023). “Anggaran selain untuk membantu anak yang berprestasi namun kurang mampu, korban covid-19, peningkatan BOSDA, dan SMPN 7 juga akan digunakan untuk kenaikan Insentif Guru Tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah,” bebernya.
Baca Juga : Gaes !!! Saling Serang, Diduga Sudah 14 kali Terjadi Kebakaran di TNBTS
Ia berharap dengan adanya suntikan dana yang besar itu. Maka bisa menekan angka putus sekolah yang banyak terjadi di Kota Batu mengingat kota wisata ini juga memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi. Maka dari itu pihaknya ingin agar masyarakat bisa memanfaatkan bantuan yang ada untuk menuntaskan wajib belajar 12 tahun.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman mengatakan, memang bidang pendidikan menjadi prioritas. Sehingga DPRD mendukung penuh anggaran baik di APBD maupun P-APBD. “Khusus di P-APBD tahun ini kami ingin ada tindak lanjut bagi pelajar korban Covid-19 yang orang tuanya meninggal akibat virus tersebut. Harapannya negara bisa hadir bagi anak korban agar dapat melanjutkan pendidikan mereka,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memperhatikan penuh tenaga pengajar yang berstatus GTT dan PTT. Salah satunya dengan menaikkan insentif mereka. “Itu kami lakukan agar GTT dan PTT mendapatkan hak yang layak. Serta mereka bisa mengajar dengan maksimal untuk mencerdaskan generasi muda di Kota Batu,” tandasnya. (rul/man)