Malang,Suara Gong. Sebanyak 11 penyandang difabel tampak begitu suka cita.Itu karena dari 10 diantara mereka mendapatkan bantuan berupa satu unit laptop untuk masing-masing orang Jum’at(8/9/2023) kemarin malam.
Gadget tersebut merupakan salah satu bentuk dari Corporate Social Responsibilty (CSR) dari PT Bentoel Prima. Sementara satu difabel tuna daksa atas nama Priyo Utomo mendapatkan beasiswa kuliah S1 gratis dari Universitas Gajayana (Uniga) Malang.
Pemberian CSR dan beasiswa ini diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Malang, Drs Didik Gatot Subroto SH MH didampingi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Drs Yoyok Wardoyo MM; Rektor Uniga, Prof Diah dan tim managament PT Bentoel Prima. Penyerahan dilaksanakan dalam acara pengajian di Pondok Rehabilitasi Al-Zainy, Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang.
Baca Juga : Gaes !!! Ini Zodiak yang Sering Jadi Trend Center, Adakah Zodiakmu?
Kegiatan ini dikemas dalam pengajian dan bersholawat yang dipimpin Gus Zain Baik, Pengasuh Pondok Rehabilitasi Al-Zainy.Wakil Bupati Malang mengapresiasi langkah Disnaker dan stake holder OPD yang berada di bawah komando Drs Yoyok Wardoyo MM itu. Menurut Bupati Malang, kepedulian yang sudah ditunjukkan Universitas Gajayana Malang dan PT Bentoel kepada keberadaan teman-teman difabilitas serta mendapat support dari Gus Zain, tentunya hal yang sangat luar biasa.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, saya mewakili bapak Bupati Malang, mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan mengapresiasi. Kegiatan malam ini merupakan hal yang luar biasa,” jelas Didik.
Inisiasi dalam bingkai berkegiatan sosial dari Universitas Gajayana dan PT Bentoel Prima melalui CSR-nya, diakui Wakil Bupati Malang bisa tersampaikan kepada para penyandang disabilitas. Sementara, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Tenaga Kerja dan sejumlah OPD lainnya secara khusus juga melakukan pendampingan terhadap kaum disabilitas di Kabupaten Malang.
“Kegiatan ini tidak hanya berhenti namun juga berkelanjutan serta kegiatan positif lainnya yang bisa dikerjakan dan dikembangkan bersama. Komentar kabupaten Malang siap mendukung,” harap Didik.
Sementara itu, Kadisnaker Kabupaten Malang Drs.Yoyok Wardoyo mengatakan, kegiatan ini diawali sejak pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD).bidang ketenagakerjaan yang SK-nya diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr Wahyu Hidayat, bulan Juni lalu.
“Karena ada permohonan disabilitas ingin dicarikan beasiswa melanjutkan kuliah. Karena kita ketahui pasar kerja disabilitas itu terbatas jadi kami punya tanggung jawab moral terkait membantu mencarikan pekerjaan,” bebernya.
Lebih jauh, Yoyok menjabarkan beberapa upaya Disnaker membantu disabilitas. Diantaranya memberikan kesempatan dalam pendidikan dalam bentuk beasiswa. Kemudian, menjalin koneksi dengan perusahaan untuk kerja disabilitas. Serta memberikan pelatihan difabel ke arah wirausaha dalam bentuk digital marketing
Tambah Yoyok,pemberian bantuan laptop dan beasiwwa adalah bentuk nyatanya. Kerjasama dengan Bentoel dan Universitas Gajayana adalah bentuk komitmen dari Pemkab Malang di dunia inklusi dan pendidikan.
Selebihnya, Yoyok juga berharap semua disabilitas punya peluang yang sama dalam pendidikan dengan yang non difabel. “Acara seperti ini diharapkan menjadi pemantik para pengusaha ataupun universitas atau kampus untuk ikut berpartisipasi dalam membangun pendidikan yang inklusi untuk disabilitas bersama dan Disnaker siap menjembatani dan membantu,” tegasnya. ( sur/man)