Probolinggo, Suara Gong
DPRD Kota Probolinggo meminta pembangunan dapat dirasakan semua masyarakat. Tidak tebang pilih dalam pelaksanaannya. Sebab, tahun ini terdapat 13 proyek hibah fisik dialokasikan melalui APBD 2023 Kota Probolinggo.
Nilainya mencapai total sekitar Rp24 miliar. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Probolinggo bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman (DPUPR-Perkim) dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
“Kami berharap, pembangunan dan bantuan yang direncanakan di Kota Probolinggo bisa menyeluruh. Tidak tebang pilih,”ujar Ketua Komisi III, Agus Riyanto, Kamis (24/03/2023).Begitu juga, kata Agus Riyanto, bantuan hibah fisik untuk lembaga, yayasan, ataupun ponpes.
Seharusnya, diberikan dengan tanpa tebang pilih. “Sebab, di lapangan menilai besarnya anggaran hibah fisik antara lembaga yang satu dengan yang lain ada selisih yang sangat besar,”tandasnya.Senada Wakil Ketua Komisi III Abdus Syukur mengatakan, masih banyak musala, masjid, dan lembaga yayasan yang membutuhkan bantuan pembangunan dari Pemkot Probolinggo.
Namun, rencana bantuan hibah fisik tahun ini antara lembaga yang satu dengan yang lain nilainya sangat jauh berbeda. “Ada selisih yang besar. Seperti halnya ada ponpes mendapat hibah fisik sampai Rp 3 miliar lebih. Sementara yang lain cuma puluhan juta nilainya,”tuturnya.Politisi Partai Golkar ini berharap, ke depan pemkot juga dapat membantu musala, masjid, dan lembaga yayasan lebih banyak lagi dalam pembangunan.
Karena dilihat juga masih banyak yang membutuhkan bantuan pembangunan.Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti mengatakan, hibah fisik tahun ini yang melekat paling besar berupa rekonstruksi Jalan Prof. Hamka.
“Jalan ini merupakan jalan nasional. Nilainya besar, karena bentuknya berupa peninggian badan jalan nasional,”terangnya.Selanjutnya, hasil pekerjaan itu akan dihibahkan pada pemerintah pusat. Untuk hibah pembangunan lainnya.
“Itu sesuai dengan pengajuan proposal yang diterima pemerintah. Dinas PUPR-Perkim melaksanakan pembangunan sesuai yang telah disetujui,”sebut Setiorini Sayekti.Berdasarkan data menyebutkan, anggaran sekitar Rp 24 miliar untuk hibah fisik paling besar dialokasikan untuk hibah rekonstruksi Jalan Prof Hamka. Nilainya mencapai Rp 15,7 miliar.
Lalu, hibah pembangunan ruang kelas asrama santri Ponpes Riyadlus Sholihin sebesar Rp 3,6 miliar. Pembangunan aula dan ruang kelas Ponpes Zainul Islah sekitar Rp 2,2 miliar dan pembangunan ruang aula Ponpes An-Nur sekitar Rp 1,1 miliar.
Sedangkan hibah fisik lainnya nilai anggarannya di bawah Rp 1 miliar. Paling kecil hibah fisik rehabilitasi Yayasan Rodulatul Hasaniyah sekitar Rp 25 juta dan pembangunan tandon masjid Nurul Iman Wiroborang sekitar Rp 50 juta.(hud/man)