Papua, Suaragong – Seorang Pria yang sudah berusia dengan profesi Dokter menjadi sebuah inspirasi. Dengan kelahiran Kebumen, 5 Desember 1941. Beliau mengabdikan diri ke Merauke PAPUA hanya untuk mengabdi kepada kemanusiaan dan masyarakat. Beliau adalah Dr. Sudanto. Dokter Sudanto terkenal dan sangat dicintai oleh Masyarakat di papua karena pengabdian dan ketulusannya. Selain itu, diaa terkenal karena memberikan harga 500, 1.500 atau 2000 rupiah saja. hal ini lah yang membuatnya dikenal sebagai Dokter 2000 ribu atau Dokter rasa tukang parkir.
Hal tersebut dia lakukan dengan sengaja. Karena Dokter Sudanto tidak mau membebani masyarakat di papua. Beliau menyadari kenyataan disana bahwa, segalanya masih sangat terbatas di Irian Jaya (Nama Papua sebelumnya). Beliau Punya satu prinsip yang cukup “memukul” nih gaes yaitu : “Kalau ingin kaya jadi pedagang, jangan dokter”. Dokter Sudanto memulai perjalanannya setelah lulus dari salah satu kampus berkesan Universitas Gadjah mada (UGM) lulusan Fakultas Kedokteran tahun 1976. Setelahnya beliau mendaftarkan diri pada program Dokter Inpres (Instruksi Presiden) di Departemen Kesehatan. Dimana hal tersebut membuatnya ditempatkan di wilayah Asmat, Irian Jaya (yang sekarang menjadi Papua). Dokter Sudanto menjadi Dokter Inpres tersebut selama 6 Tahun.
Pensiun
Setelah 6 tahun, ia berhenti dan berlanjut di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura, hingga Pensiun pada tahun 2003. Walaupun telah pada masa pensiunnya, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdi. Dr Sudanto Tetap membuka praktek dan tetap mematok harga yang sangat rendah. Tak kala praktiknya, Beliau hanya dibayar dengan rempah, sayur, sagu atau apapun hasil alam/hutan disana. Yang digunakan masyarakat untuk membayar jasa kesehatan yang diberikan. Meskipun sang pasien tidak memiliki apapun, ucapan terimakasih bagi Dokter Harga Tukang parkir ini pun terimanya dengan senang hati. Prakteknya tersbeut, ia lakukan dirumahnya yang bertempat di Abepura. selama 30 tahun menetap dan mengabdi, membuatnya mendapatkan Julukan oleh masyarakat setempat. Sang “Dokter 2000 Rupiah” dari orang-orang sana.
Alumni Awards 2009
Praktik dari Dr. Sudanto sendiri bisa menangani setidaknya 100-200 pasien mulai jam 8 pagi sampai dengan 4 sore hari. Apabila pasien masih banyak, maka bisa sampai larut malam. Hampir setiap hari melakukan praktik dengan pasien sebanyak itu. Pengabdian kepada kemanusiaannya begitu besar dan patut mendapat penghargaan. Dr. Sudanto akhirnya menjadi pemenang kategori Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) Alumni Awards 2009.
Sampai saat ini beliau tetap mengabdi sebagai tenaga pendidik atau pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura hingga sekarang. Termasuk juga mengajar di program studi Pendidikan Jasmi dan Kesehatan (Penjaskes) FKIP Uncen serta beberapa perguruan tinggi swasta di Jayapura. (Aye/Sg).
Simak Berita Artikel sosok Inspiratif Lainnya : https://suaragong.com/gaes-kisah-ibu-yuni-lanjut-usia-lanjut-pendaki/