Type to search

Kesehatan

Gaes !!! Efektivitas Tes PCR dalam Deteksi Virus

Share
Belakangan beredar menyebutkan bahwa tes PCR bukanlah alat yang digunakan untuk mendeteksi virus, Cek Fakta dan Kebenarannya !!

SUARAGONG.COM – Seiring dengan meluasnya pandemi COVID-19, tes PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) menjadi alat diagnostik utama yang digunakan di seluruh dunia, Untuk mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2. Namun, di tengah penanganan wabah global ini, berbagai narasi keliru turut menyebar di masyarakat. Salah satu klaim yang belakangan beredar menyebutkan bahwa tes PCR bukanlah alat yang digunakan untuk mendeteksi virus. Melainkan seharusnya hanya untuk mengecek kondisi asidosis dalam tubuh. Apa benarkah demikian? Yuk Cek Dulu

Dari Pers Rilis Kementerian Kesehatan RI. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, menegaskan bahwa narasi tersebut salah dan menyesatkan. Menurutnya, tes PCR adalah metode standar emas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19.

Tes PCR: Teknologi yang Andal untuk Deteksi Virus

Tes PCR merupakan salah satu metode uji amplifikasi asam nukleat (Nucleic Acid Amplification Test/NAAT) yang digunakan untuk mendeteksi materi genetik virus, yakni asam ribonukleat (RNA). PCR bekerja dengan memperbanyak fragmen RNA virus yang kemudian dianalisis di laboratorium. Dengan tingkat akurasi yang tinggi, tes ini menjadi andalan untuk mendeteksi infeksi virus aktif pada seseorang, termasuk virus penyebab COVID-19. Kemenkes menegaskan, PCR tidak hanya digunakan untuk virus SARS-CoV-2, tetapi juga untuk mendeteksi patogen lainnya yang menyebabkan berbagai penyakit infeksi.

“Tes PCR sudah digunakan secara internasional,” jelas dr. Syahril. “PCR ini merupakan suatu alat atau cara untuk melakukan diagnostik keberadaan virus. Misalnya, dalam pemeriksaan Mpox (monkeypox), tes PCR dapat mendeteksi patogen penyebabnya,” lanjutnya.

Peran Whole Genome Sequencing (WGS) dalam Mengetahui Varian Virus

Selain mendeteksi keberadaan virus, PCR juga dapat dilengkapi dengan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengetahui jenis varian dari virus yang menginfeksi seseorang. Pengurutan genom atau genomic sequencing memainkan peran penting dalam pemetaan penyebaran virus di seluruh dunia. Melalui WGS, para ilmuwan dapat melacak mutasi virus, seperti varian Delta dan Omicron, serta memonitor bagaimana varian baru muncul dan menyebar.

“Kalau ingin mengetahui jenis varian virusnya, kita bisa melakukan Whole Blood Genomic Sequencing setelah tes PCR,” terang dr. Syahril.

Metode WGS telah membantu berbagai negara dalam merumuskan langkah-langkah pengendalian virus, memetakan pola penyebaran, serta mengidentifikasi potensi kemunculan varian yang lebih menular atau berbahaya.

Mengatasi Disinformasi: Memahami Perbedaan antara Tes PCR dan Asidosis

Di sisi lain, klaim bahwa PCR digunakan untuk mengecek asidosis—kondisi ketika kadar asam dalam tubuh terlalu tinggi—adalah narasi yang salah. Asidosis merupakan kondisi medis yang berkaitan dengan ketidakseimbangan pH dalam tubuh. Dan hal ini dapat diperiksa melalui tes darah atau urine, bukan dengan tes PCR. Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara asam dan basa, yang dijaga oleh sistem pernapasan dan ginjal. Jika kadar asam meningkat, tubuh akan berusaha membuangnya melalui paru-paru dan ginjal. Namun, kondisi ini tidak memiliki kaitan dengan penggunaan tes PCR.

Tes PCR berfokus pada mendeteksi keberadaan virus melalui pengujian materi genetik, berbeda dengan pemeriksaan untuk kondisi metabolik seperti asidosis. Disinformasi seperti ini tidak hanya membingungkan masyarakat, tetapi juga dapat menghalangi upaya kesehatan masyarakat dalam penanganan COVID-19.

Tes PCR: Alat Penting dalam Penanggulangan Pandemi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23 Tahun 2023. PCR dan WGS merupakan bagian dari strategi surveilans yang digunakan untuk penanggulangan COVID-19. Tes PCR masih menjadi andalan untuk mendiagnosis pasien, sementara WGS digunakan untuk memantau tren epidemiologi dan virologi, serta mendeteksi varian baru.

Pemerintah melalui Kemenkes terus berupaya memerangi hoaks dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat. Penting bagi semua pihak untuk mendapatkan informasi kesehatan dari sumber-sumber yang kredibel. Agar kita dapat bersama-sama menghadapi pandemi dengan langkah yang tepat. (Aye/Sg).

Baca Juga : Gaes !!! Waspada Penyakit Jantung di Usia Muda, dan Pentingnya Skrining Kesehatan

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *