Probolinggo, Suaragong – Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin membuktikan tunaikan janji meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ar-Rozy mulai beroperasi. Fasilitas rumah sakit di Jalan Prof Hamka itu, dilengkapi alat kesehatan. Berkapasitas 108 kamar (bed), dan 4 dokter spesialis, yakni spesialis anak, penyakit dalam, bedah, dan kandungan.
Dibangun sejak 2019 dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. RSUD Ar-Rozy berstatus tipe C dengan anggaran murni APBD Kota Probolinggo senilai Rp 200 miliar.
“Alhamdulillah, rumah sakit ini sudah beroperasi. Setelah 13 tahun diimpikan warga Kota Probolinggo. Ini bukti tunaikan janji kepada masyarakat sudah tuntas,” kata Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Sabtu (23/12/2023) malam.
Hadi Zainal Abidin mengatakan, janji kepada masyarakat Kota Probolinggo terwujud. Seratus persen janjinya bersama Wakil Wakil Kota, almarhum Haji Soufis Sobri tuntas di akhir masa jabatan. Meski tipe C, RS Ar-Rozy berencana berkembang menjadi tipe B secara bertahap.
Upaya pengembangan, akan merekomendasikan dokter untuk menjalani pendidikan spesialis dan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan.
“Masyarakat tinggal datang untuk berobat, kita sudah Universal Health Coverage (UHC), warga daerah lain juga bisa berobat dengan fasilitas yang tercover,”tandasnya.
Tak hanya itu, RSUD Ar-Rozy masuk dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Bromo Tengger Semeru. Menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pembangunan kawasan tersebut.
“Rumah sakit ini adalah satu-satunya yang menerapkan sistem satu kamar berisi dua pasien, sesuai Sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS),” ucap Hadi Zainal Abidin.
Begitu juga, Hadi Zainal Abidin menyebut, jika proyek pembangunan RSUD Ar Rozy ini masuk dalam Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jawa Timur salah satunya di wilayah pembangunan (WP) Probolinggo-Lumajang yang berpusat di Kota Probolinggo.
“Di Perpres ini disebutkan jika proyek pembangunan RSUD ini masuk dalam proyek strategis nasional. Sehingga nantinya rumah sakit ini tak hanya melayani pasien dari Kota Probolinggo sendiri namun juga kawasan yang masuk dalam pariwisata Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru,”tuturnya.
Wali Kota juga memberi gambaran, jika membangun rumah sakit ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang paripurna. Bahkan, sebagai pemimpin yang diberikan amanah oleh Warga Kota Probolinggo.
“Ada dua hal yang sejak awal memimpin memastikan bisa gratis dan berkualitas. Berdirinya Ar Rozy ini adalah bukti dari janji-janji saya pada seluruh warga Kota Probolinggo,”katanya.
Dalam hitungan bisnis, membangun rumah sakit ini menguntungkan. Karena ke depan rumah sakit akan memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Kota Probolinggo.
“Sebagai gambaran, RSUD Moh Saleh saja setiap tahun menyumbangkan rata-rata PAD sebesar Rp 110 miliar. Kalau rumah sakit ini sudah beroperasi, insyaallah akan memberikan PAD yang sama,”terang Hadi Zainal Abidin.
Sementara, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, mengatakan turut bangga karena dilibatkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dalam setiap kegiatan-kegiatan penting. Salah satunya dalam proses pemilihan logo RSUD yang kala itu dikompetisikan.
“Ar Rozy itu dalam bahasa Arab memiliki makna sesuatu yang menyenangkan, menggembirakan. Sehingga ketika memilih logo, saya langsung menunjuk logo yang saat ini sudah resmi. Bentuknya bunga dan bunga itu lambang dari sesuatu yang membuat kita bahagia, gembira. Tentu harapannya rumah sakit ini menjadi kebahagiaan bagi seluruh warga Kota Probolinggo,”pungkasnya.(hud/man)