Type to search

Gaya Hidup

Gaes !!! Harta Karun Laut: Kapal Tradisional Indonesia

Share
Harta Karun Laut Kapal Tradisional Indonesia Ft : Harta Karun Laut Kapal Tradisional Indonesia, Ds : Fz

Suaragong.com – Kekayaan maritim Indonesia tercermin dari beragam jenis kapal tradisional yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini sejalan dengan legenda yang menyebutkan bahwa nenek moyang kita adalah pelaut ulung. Keberadaan kapal-kapal ini menunjukkan betapa pentingnya peran laut dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.

Setiap kapal tradisional Indonesia memiliki ciri khas yang mencerminkan asal-usul dan fungsi utamanya. Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita memiliki pengetahuan maritim yang sangat tinggi dan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang beragam.

Baca Juga : Gaes !!! Situs Warisan Indonesia yang Terancam Punah

Penasaran dengan kapal apa saja yang digunakan nenek moyang kita untuk menjelajahi lautan? Simak ulasan berikut ini!

Pinisi

Pinisi, kapal layar bercadik ganda asal Sulawesi Selatan, telah menjadi ikon maritim Indonesia sejak abad ke-16. Dibangun dengan menggunakan kayu jati pilihan dan teknik tradisional, kapal ini memiliki tujuh layar yang khas dan lambung kapal yang kokoh.

Kapal Pinisi, dengan tujuh layar berkibar gagah dan lambung kapal yang kokoh, merupakan mahakarya maritim Indonesia. Dibangun secara tradisional menggunakan kayu besi, bitti, kandole, dan jati, kapal ini telah menjadi saksi bisu perjalanan maritim Nusantara selama berabad-abad.

Dahulu, Pinisi digunakan untuk berdagang dan menjelajahi lautan luas. Kini, kapal ini lebih sering kita jumpai sebagai ikon wisata bahari yang memukau.

Sandeq

Sandeq, perahu tradisional Mandar, memiliki bentuk yang unik dan menarik. Dengan tubuhnya yang ramping dan panjang sekitar 7 meter, serta tiang layar yang menjulang tinggi hingga 20 meter, Sandeq terlihat seperti burung camar yang siap meluncur di atas air. Meski berukuran kecil, perahu ini sangat cepat dan lincah, menjadikannya alat transportasi yang efektif bagi nelayan Mandar.

Jalur

Riau memiliki perahu tradisional unik bernama jalur yang terbuat dari kayu gelondongan utuh. Perahu ini telah menjadi warisan budaya masyarakat Kuansing selama ratusan tahun dan digunakan sebagai alat transportasi di sepanjang Sungai Kuantan.

Sebagai upaya melestarikan budaya dan tradisi leluhur, Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi telah menjadi salah satu event unggulan di Indonesia. Lomba perahu tradisional ini bahkan telah berhasil menembus kancah nasional dan masuk dalam Top 10 Karisma Event Nusantara 2024.

Bidar

Perahu bidar, kapal khas Palembang, memiliki ukuran yang cukup mengesankan. Dengan panjang sekitar 24-30 meter, perahu ini bisa menampung puluhan orang pendayung. Meski begitu, menurut kepercayaan masyarakat setempat, perahu bidar hanya boleh dinaiki oleh pria.

Perahu bidar, yang namanya berarti “biduk lancar” dalam bahasa Palembang, memiliki sejarah yang kaya. Konon, perahu ini pernah menjadi hadiah dalam perebutan hati seorang putri. Legenda inilah yang menjadi inspirasi bagi Festival Perahu Bidar, sebuah event budaya tahunan yang akan digelar pada 14-18 Agustus 2024 di Sungai Musi dan masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara 2024.

Pencalang

Sejak dulu, masyarakat Riau dan Semenanjung Melayu menggunakan pencalang, kapal yang didesain untuk berlayar dan mengintai musuh. Nama “pencalang” yang berarti “mengintai” dalam bahasa Melayu mencerminkan fungsi utama kapal ini dalam sejarah.

Perahu pencalang, yang sudah ada sejak masa Kerajaan Majapahit, memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara. Kapal ini digunakan untuk berdagang, berperang, dan pernah menjadi simbol kekuasaan. Kini, pencalang menjadi maskot Provinsi Riau.

Baca Juga : Gaes !!! Kesenian Bantengan Malangan, Eksis Sejak Zaman Singhasari

Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *