Jakarta, Suara Gong
Setelah kurang lebih sepekan penayangan serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal, serial tersebut masih banyak mendapat sorotan dari publik.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan bersama dengan sutradara serial tersebut dan juga produser dokumenter di MBC, mereka menceritakan tentang perasaannya ketika membuat dokumenter dari kasus sekte sesat yang berada di Korea Selatan tersebut
.Pembuatan dokumenter ini pasalnya dikarenakan ia telah mengenal banyak orang yang telah bergabung di aliran sesat ini.
“Sejak saya masih muda, banyak orang di sekitar saya yang menjadi korban aliran sesat, dan setelah saya mulai membuat dokumenter, topiknya hampir seperti pekerjaan rumah bagi saya,” ujarnya, mengutip dari femaledaily (13/3/2023).Tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama hingga bertahun-tahun untuk mengulik kasus ini. Hingga ia memberanikan diri untuk mengajukan idenya tersebut ke Netflix.
Cho Sung Hyun mengungkap bahwa peristiwa yang ditayangkan dalam dokumenter tersebut hanyalah 10% dari kenyataan. Karena pada faktanya, peristiwa yang terjadi sebenarnya bisa lebih kejam dari itu.Hal tersebut mengacu pada kesaksian salah satu korban sekte JMS yaitu Maple.
“Saya sadar, ada kontroversi mengenai konten seksual, tapi yang penting semua yang dikatakan itu benar. Sulit bagi kami untuk mendengarkan konten sambil mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis,” papar sutradara tersebut.
“Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan level menjadi sepersepuluh dari kenyataan,” imbuhnya.Namun dengan adanya respon dari khalayak, ia justru mempertimbangkan untuk adanya serial dokumenter ini pada musim kedua.
“Saya tidak punya rencana untuk membuat season 2 bahkan ketika acara ini pertama kali dirilis, tetapi saya berubah pikiran ketika saya melihat orang-orang meninggalkan sekte setelah menonton ‘In The Name of God: A Holy Betrayal,” ujarnya kembali.Dengan adanya dokumenter ini, ia berharap agar banyak orang yang menyadari perbuatannya serta keluar dari sekte atau aliran sesat yang dianutnya tersebut. ( yun/man)