Probolinggo, Suara Gong. Dampak melambatnya ekonomi global tak perlu terlalu dipersoalkan, meski belakangan cukup menganggu para pebisnis ritail. Terutama mereka yang mengandalkan perdagangan berbagai produk luar negeri di Indonesia. Demikian dikatakan, Roy Rianto Gunadi, pemilik swalayan baju dan mainan anak import, di Kota Probolinggo, Minggu (17/7/2023) kemarin.
Pasca pandemi Covid19, urai Roy, kegiatan ekonomi di sebagian besar negara menurun. Imbasnya, harga komoditas naik secara meroket. Sedangkan permintaan pasar baik dunia maupun lokal sedang seret.
Maka kunci dari menghindari resesi global, kata dia, kemandirian ekonomi lokal diperkuat. Tujuannya agar muncul benih-benih wirausaha yang produktif dari masyarakat.
Baca Juga : Gaes!!! Gagal Dapatkan Poin Penuh, Arema FC Dibantai 5-2 Oleh Persik Kediri
“Kebetulan saya baru pergi sendiri ke China. Melihat sendiri kondisi perekonomian di sana. Sampai hari ini kan masih berlaku pengetatan di beberapa daerah di China, akibat Covid 19. Nah di sini kita sebagai pengusaha memang harus kreatif agar bisnis tetap jalan,” kata dia saat berbincang dengan wartawan media ini di hari ulang tahun Mere, istrinya.
“Salah satu kreatifitas itu iya ikuti budaya pasar. Meski daya beli menurun, kalau kita bisa ikuti market masih bisa lah kita bertahan,” sambung owner Puk Ami-ami di JL. DR. Sutomo, Kota Probolinggo, itu.
Resesi ekonomi memang banyak menghantui negara di dunia. Akan tetapi, lanjut dia, yang menjadi tolak ukur adalah seberapa besar pengaruh dari persoalan tersebut. Melihat keadaan saat ini, Roy, cukup optimis Indonesia, bisa terhindar dari ancaman resesi global.
Catatatan wartawan media ini, ekonomi Indonesia tahun 2022 mampu tumbuh sebesar 5,3% (c-to-c). Ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Tingkat pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan tahun 2021 yang tercatat hanya sebesar 3,7% (c-to-c).
“Tahun 2023 banyak pengamat dan pemerhati ekonomi memprediksi pertumbuhan ekonomi indonesia tumbuh di angka 4-5%. Pasar kita cukup stabil karena memang supply and demand, mampu diseimbangkan oleh pemerintah didukung pengusaha kreatif” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Roy, adalah pengusaha muda asli kelahiran Kota Probolinggo. Saat merayakan ulang tahun Mere, istrinya, dia juga membagikan ratusan paket sembako kepada para ratusan anak yatim-piatu dan ojol. Ultah Mere, sendiri bebarengan dengan ultah Puk Ami-ami. (eko)