Probolinggo, Suara Gong. Sebagian masyarakat Kota Probolinggo yang berjuluk Kota Angin, Mangga, dan Anggur (Bayuangga) mungkin saja belum mengenal salah satu pelukis memiliki keahlian melukis sketsa wajah, seperti Ajik Uniek.
Siapa sangka semua itu berawal dari hobinya menggambar tokoh kartun saat dirinya masih mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Namanya semakin berkibar menjadi salah satu pelukis berbakat.
Pria yang akrab disapa Ajik Uniek ini tinggal di jalan Bogowonto, Perum BW Indah No 12 Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Selain menekuni jasa lukis sketsa wajah, juga lukisan dinding, lukisan tong, dan membuka les private gambar dan mewarnai.
Ajik Uniek tampak serius sedang melukis wajah perempuan cantik di atas kertas ukuran A3, di stand Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Prolinggo dalam ajang gelaran Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) tahun 2023, di Alun-Alun Kota Probolinggo, Sabtu malam (08/07/2023).
Perlahan mencoret menggunakan alat yang sudah disediakan, seperti menggunakan kapas dan pensil berukuran khusus.Ia bercerita, jika selain menjual lukisannya di acara-acara tertentu, juga berkeliling menjual jasa lukisannya.
“Untuk lukisan sendiri, saya membandrol harga mulai dari Rp 100 ribu untuk satu karakter wajah ukuran kecil dan Rp 250 ribu untuk karakter wajah ukuran besar. Estimasi waktu yang dihabiskan bervariasi,”ujar Ajik Uniek.
Baca Juga : Gaes !!! Ingat, 7 Pelanggaran Lalin Jadi Target Operasi Patuh Semeru
Lebih jauh, Ajik Uniek mengatakan, jika melihat objek secara langsung membutuhkan waktu hanya 20 menit dan jika melihat dari ponsel atau foto, bisa lebih dari 30 menit tergantung bagaimana foto dari objek yang akan digambar. Selain melukis dengan pensil juga melukis dengan cat minyak.
“Selain melukis dengan pensil, bisa pakai cat minyak juga ada, tapi jarang yang meminta karena harganya mahal, bahannya juga beda. Untuk cat minyak pakai kertas kanvas, harganya untuk satu lukisan bisa Rp 1 juta,” tandasnya sembari menunjukkan hasil dari kukisan cat minyak miliknya.
Meski belum lama menggeluti sebagai pelukis, bukan berarti tidak ada hambatan dalam menekuni profesinya ini. Suasana hati yang kurang baik menjadi salah satu hambatan dalam melukis.
“Sering juga suasana hati tidak bagus, jadi mau ngelukis juga tidak enak. Biasanya kalau suasana hati lagi kacau, itu paling dengari musik,”ucap Ajik Uniek. Terlebih lagi, Ajik Uniek mengungkapkan kisah kehidupannya tentang bagaimana awal mula karirnya hingga akhirnya menjadi pelukis sketsa wajah dan terima orderan. Menggambar memang merupakan hobinya sedari kecil.
Saat menempuh pendidikan menengahnya, sering membuat gambar di tembok (mural).
“Pertama kali mendapatkan pesanan gambar sketsa dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imron. Disini mulai melihat adanya peluang, dan akhirnya memutuskan membuka usaha jasa lukis sketsa,”tuturnya.
Saat ditanya apakah ada pemesan yang terburu-buru meminta, ia menyampaikan sempat ada pesanan lukisan dari pelanggan yang menginginkan hasilnya selesai dalam waktu singkat.
“Sering minta cepat pesanannya diluar nalar. Minta lukisan wajah dalam satu malam. Saya tidak tidur, dan akhirnya lukisan dikerjakan hingga selesai,”terang Ajik Uniek.
Kini seiring namanya yang terus berkibar menjadi salah satu pelukis sketsa wajah berbakat menyampaikan target yang ingin dicapainnya.
“Target pribadi pasti ada, lebih branding ke karya idealis. Karikatur punya nilai sentuhan yang kuat, poin penting sebuah simbol perhatian, cinta, dan penyebar kebahagiaan,”pungkasnya.( hud/man)