SUARAGONG.COM – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan prestasi dengan lolos dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37. Tim yang diketuai oleh Arfandi Qurrata’ain dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) berhasil melangkah ke tahap final dengan inovasi ilmiah mereka yang berjudul “MOBIV: Sistem Monitoring Portable CD4 pada Penderita HIV Berbasis Microfluidic Optical Biosensor Terintegrasi Internet of Things (IoT)”.
Tim ini terdiri dari lima anggota, yaitu Arfandi Qurrata’ain (FTMM), Tomy Alvindo Danu Argo (Fakultas Kedokteran Hewan), Ghalih Ahmad Salamun (FTMM), Gravano Alfa (FTMM), dan Yunita Dwi Nurhaliza. Inovasi mereka berfokus pada pengembangan alat monitoring portable untuk penderita HIV, yang memanfaatkan teknologi biosensor optik dan IoT.
Inovasi CD4 Portable untuk Monitoring HIV dari Tim Unair
Arfandi, ketua tim, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk membantu penderita HIV dalam memantau kadar CD4 dalam tubuh mereka. CD4 adalah sel darah putih yang menjadi indikator utama dalam menentukan kondisi penderita HIV, karena penurunan jumlah CD4 menunjukkan penurunan kekebalan tubuh.
“Prototipe yang kami kembangkan dirancang untuk mendeteksi kadar CD4 secara mudah dan praktis. Alat ini dapat digunakan di mana saja oleh penderita HIV, tanpa harus bergantung pada laboratorium dengan peralatan besar,” jelas Arfandi, saat ditemui di Surabaya pada Selasa (1/10/2024).
Ia menambahkan bahwa di Indonesia, penderita HIV masih kesulitan mengakses alat monitoring yang praktis dan mudah. Banyak dari alat yang tersedia hanya bisa ditemukan di rumah sakit besar atau laboratorium tertentu. Oleh karena itu, inovasi ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam memudahkan monitoring kesehatan penderita HIV secara lebih luas.
Tantangan dalam Penelitian
Arfandi juga menceritakan beberapa kendala yang timnya hadapi selama penelitian. Salah satu tantangan terbesar adalah pengembangan prototipe yang cukup kompleks dan sulit diimplementasikan. Selain itu, tim juga menghadapi kesulitan dalam mencari sampel darah penderita HIV yang sesuai dengan kriteria penelitian.
“Meski penuh tantangan, kami beruntung bisa mendapatkan akses ke sampel yang sesuai. Proses ini tentu tidak mudah, namun kami terus berusaha untuk mengatasi setiap hambatan yang muncul selama penelitian,” kata Arfandi.
Persiapan Menuju PIMNAS
Menghadapi PIMNAS ke-37, Arfandi dan timnya melakukan berbagai persiapan matang. Mereka rutin mengadakan latihan presentasi dan tanya jawab bersama dosen pembimbing. Serta mengikuti CAMP PIMNAS yang bertujuan untuk memperdalam penguasaan materi. Selain itu, mereka juga menyusun artikel ilmiah dan poster yang akan dipresentasikan di ajang bergengsi tersebut.
“Kami merasa sangat bersemangat, namun kami juga berusaha untuk tetap fokus dan menjaga motivasi agar bisa memberikan yang terbaik pada setiap tahapan PIMNAS. Harapan kami adalah bisa membawa pulang kemenangan untuk Unair,” pungkas Arfandi.
Dengan inovasi berbasis teknologi yang dapat memberikan dampak signifikan dalam monitoring HIV, tim mahasiswa Unair ini membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di tingkat nasional. Keberhasilan mereka menembus PIMNAS juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Mahasiswa Jember Berhasil Membuat Pestisida Organik