SUARAGONG.COM – Pasca-gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Pihak militer Israel (IDF) mengeluarkan peringatan bagi warga Lebanon agar tidak kembali ke 60 desa di wilayah selatan. Peringatan ini disampaikan hanya tiga hari setelah kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan.
Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah
Konflik antara Israel dan Hizbullah telah memaksa lebih dari satu juta warga Lebanon meninggalkan rumah mereka. Sementara ribuan warga Israel juga turut mengungsi. Menurut IDF, langkah ini dilakukan untuk mencegah risiko akibat potensi pelanggaran gencatan senjata. Wilayah yang harus dihindari mencakup area dari Mansouri di pesisir hingga Shebaa di timur.
Pada Kamis (28/11), IDF melaporkan serangan udara dan artileri terhadap fasilitas Hizbullah di Lebanon selatan, menyebutkan bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap aktivitas yang dianggap melanggar gencatan senjata. Di sisi lain, pihak Lebanon menuduh Israel telah melanggar kesepakatan berkali-kali, dan menyatakan bahwa mereka terus memantau situasi.
Gencatan senjata ini merupakan hasil mediasi Amerika Serikat dan Prancis. Sebagai bagian dari kesepakatan, pasukan Israel akan mundur dari wilayah Lebanon selatan dalam 60 hari. Posisi mereka akan digantikan oleh tentara Lebanon, dengan larangan operasional bagi kelompok bersenjata lain.
Untuk memastikan kepatuhan kedua pihak, sebuah kelompok pemantau yang melibatkan perwakilan Amerika Serikat, Prancis, dan UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) telah dibentuk. Kelompok ini bertugas mengawasi pelaksanaan gencatan senjata.
Pernyataan Netanyahu dan Prospek Perdamaian
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata akan segera dihentikan jika terjadi pelanggaran besar oleh Hizbullah. “Perang intensif akan menjadi opsi kami jika kesepakatan ini dilanggar secara signifikan,” ujarnya.
Konflik terbaru antara Hizbullah dan Israel dimulai pada 8 Oktober 2023, dengan Hizbullah meluncurkan roket ke wilayah utara Israel sebagai dukungan terhadap Hamas di Jalur Gaza. Sejak itu, serangan balasan dari kedua pihak telah mengakibatkan ribuan korban jiwa.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan lebih dari 3.961 warga tewas dan 16.500 lainnya luka-luka akibat serangan Israel. Di pihak Israel, serangan Hizbullah mengakibatkan 31 tentara dan 45 warga sipil te
Dampak dan Harapan
Meski gencatan senjata telah berlaku sejak Rabu (27/11), situasi tetap tegang dengan tuduhan pelanggaran dari kedua belah pihak. IDF merilis peta wilayah berbahaya dan memperingatkan warga Lebanon agar tidak kembali ke daerah-daerah tersebut demi keselamatan mereka.
Dengan peran aktif kelompok pemantau dan upaya diplomasi internasional, diharapkan perdamaian dapat terwujud di wilayah yang telah lama dilanda konflik ini. (Aye/SG).
Baca Juga : Gaes !!! Perang Timteng Memanas: Serangan Israel, Balasan Hizbullah, dan Ancaman Irak