Lifestyle, Suaragong – Terlihat Gemoy dan Lucu, Sebutan bagi anak yang gemuk. Katanya gemes banget dan serasa ingin mencubitnya. Namun tahukah jika hal tersebut bisa berbahaya bagi anak. Itulah Obesitas, dibalik gemoy berat badan atau tubuh seorang anak ini memiliki sisi yang buruk yang meengancam kesehatan pada anak. Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu Kesehatan tubuh. Penyakit ini tidak pandang bulu entah kamu muda ataupun tua. Terlebih lagi anak, bisa berbahaya bila terus dibiarkan dan mengancam tumbuh kembang anak.
Masyarakat yang percaya akan stigma bahwa bayi sehat adalah bayi yang gemuk, itu bukanlah hal yang benar. Hal tersebut bisa saja menjadi tanda dari obesitas dini terhadap anak. Kementerian Kesehatan pada salah satu artikelnya menjelaskan, Bila mana balita mengalami kegemukan, hal itu bisa berpotensi menetap sampai ia dewasa. World Health Organization atau WHO mengkonfirmasi bahwa Obesitas ataau kegeemukaan merupakan penyakit kompleks kronis yang bisa menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Hal ini telah menimpa sejumlah anak yang mana diperkirakan 37 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kelebihan berat badan, pada periode tahun 2022.
Hal ini, merupakan permasalahan serius. Dimana WHO juga mengatakan bahwa obesitas menyebabkan 10,3% kematian dari seluruh kematian di dunia (2018). Anggapan “gemoy” kepada anak gemuk sebgai tanda kesejahteraan mungkin harus dirubah terlebih dahulu dan mengetahui terkait bahaya obesitas atau kegemukan pada anak. Dampak dari obesitas pada anak bisa menimbulkan dan memancing Berbagai penyakit (Penyakit Tidak Menular/NCD) lebih awal. Dengan resiko paling paling tinggi yaitu kematian, Penyakit yang dimaksud antara lain seperti penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, Kanker, dan lain-lain. Selain itu terdapat juga konsekuensi lain bila anak obesitas. Salah satunya mempengaruhi kinerja sekolah dan kualitas hidup, menimbulkaan stigma sosial, intimidasi dan psikologikal jangka pendek pada anak.
Faktor Diabetes
Beberapa faktor yang mempengaruhi Obesitas Menurut Kementerian kesehatan (kemenkes) dan WHO :
- Tidak Seimbangnya Asupan : Pola makan dan juga tingkat aktifitas yang dilakukan berperan besar pada tubuh anak. Asupan yang dibutuhkan bukan hanya sekedar makan banyak. Ditambah Gaya Hidup yang kurang sehat menjadikan anak mudah meengalami obesitas. Makanan Cepat saji, Snack dengan gula tinggi yang disukai anak-anak juga tidak baik bila berlebihan.
- Genetik : Kepada orang tua, kalian harus tau, Bahwa obesitas juga disebabkan karena faktor varian genetik. Ditambah dengan gaya hidup dan pola makan yang mengikuti orang tuanya.
- Aktifitas Fisik yang Kurang : Kurangnya aktifitas fisik anak seperti bermain diluar rumah juga berpengaruh. Aktifitas seperti itu lebih baik dari pada berdiam diri dirrumah dengan bermain HP atau menonton televisi saja.
Selain itu terdapat pula ciri dari anak obesitas berdasarkan Artikel kemenkes. Antaranya sering mengorok saat tidur. Tekanan darah sang anak cenderung naik sekitar sekitar 20-30%, untuk anak.
Pola Hidup
Jangan menganggap Obesitas sebagai hal sepele atau bahkan “gemoy”. Karena dari gemoy itulah berbagai penyakit berpotensi muncul yang diawali karena obesitas atau kegeemukan pada anak-anak. Pencegahan obesitas merupakaan langkah terbaik sekaligus investasi bagi masa depan anak. Memberikan edukasi dan contoh kepada anak. Mengatur pola maakan dan membatasi konsumsi minuman manis dan asupan makanan energi dari lemak/makanan Cepat saji. Lalu menggantinya dengan makanan sehat dan bergizi seperti sayur, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah-buahan. (Aye/Sg)
Comments 1