Malang, Suaragong – Kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia cukup tinggi. Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia setelah India.
Maka dari itu, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menekankan, khusus di Kabupaten Malang, angka masyarakat terkena penyakit menular ini (TBC) harus diturunkan. Pasalnya hingga Maret 2024 ini, tercatat sudah 656 orang terkonfirmasi TBC..
Namun, acap kali masyarakat sering teledor. Sering melanggar ketentuan yang sudah disampaikan oleh dokter. Katakanlah obat yang biasa diminum 3x sehari, mereka, kata Didik, seringkali terlambat. Maka sama halnya pengobatan itu nilainya 0, dan kembali dari 0 lagi.
“Ini yang menjadi masalah kita bersama. Kembali lagi berpulang pada SDM (sumber daya manusia),” ujarnya. Untuk data TBC sendiri yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabuaten Malang. Pada tahun 2024 per 13 Maret, sebanyak 656 orang terkena TBC di Kabupaten Malang.
Data Terduga/Terkonfirmasi TBC:
- Terduga TBC :
- Tahun 2022: 34.123 orang
- Tahun 2023: 30.080 orang
- Tahun 2024 (1 Januari – 13 Maret): 4.326 orang
Terkonfirmasi TBC: - Tahun 2022: 2.624 orang
- Tahun 2023: 3.378 orang
- Tahun 2024 (1 Januari – 13 Maret): 656 orang.
Lonjakan ini kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Malang Chairiyah mengaku, sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Dari 2022 hingga 2023, kasus terkonfirmasi TBC mengalami peningkatan. Dari yang sebelumnya 2.624 menjadi 3.378 orang.
“Sedangkan, hingga pertengahan Maret 2024 ini, sebanyak 656 orang sudah terkonfirmasi TBC. Peningkatan tersebut karena berbagai faktor. Mulai dari individu, lingkungan, dan kondisi sosial ekonomi,” lanjutnya.
Sedangkan untuk jumlah terduga TBC, ia mengaku, pada tahun 2022 lalu ada 34.123 orang, tahun 2023 ada 30.080 orang, sementara hingga pertengahan Maret ini sudah ada 4.326 orang yang terduga TBC.
Dalam kesempatan yang sama ia menambahkan, adapun tanda-tanda warga diduga TBC diantaranya, pertama batuk berdahak maupun tidak berdahak. Kedua demam meriang, ketiga nyeri dada, keempat berkeringat tanpa sebab terutama pada malam hari, kelima nafsu makan maupun berat badan menurun.
Oleh karena itu, bagi orang yang merasakan gejala tersebut, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa disimpulkan diagnosis terakhir. Seperti pemeriksaan dahak dan sinar X.
“TBC itu termasuk penyakit menular yang masih dapat disembuhkan, asalkan melalui pengobatan intensif. Maka segera melakukan pemeriksaan,” pungkasnya. (nif/man)