Type to search

Gaya Hidup

Gaes !!! Makanan ini Terancam Hilang dari Bumi Akibat Pemanasan Global

Share
Beberapa Makanan tradisional dari berbagai negara ini terancam punah akibat perubahan iklim atau pemanasan global FT : Beberapa Makanan tradisional dari berbagai negara ini terancam punah akibat perubahan iklim atau pemanasan global

SUARAGONG.COM – Pemanasan global telah menjadi ancaman yang nyata bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk keamanan pasokan pangan dunia. Fenomena seperti kekeringan, gelombang panas, kebakaran hutan, dan banjir kini berisiko merusak ketersediaan berbagai bahan pangan pokok, seperti gandum dan beras. Selain itu, makanan tradisional dari berbagai negara juga terancam punah jika perubahan iklim terus berlanjut.

Makanan Ini Terancam Punah Akibat Pemanasan Global

Berikut ini adalah lima makanan khas yang diperkirakan akan punah akibat pemanasan global.

1. Keju Gouda (Belanda)

Menurut laporan dari The New York Times, keju Gouda yang ikonik dari Belanda diperkirakan dapat punah dalam 100 tahun mendatang. Penyebab utamanya adalah banjir yang mengancam daratan rendah Belanda akibat kenaikan permukaan laut. Profesor Jan Rotmans dari Erasmus University Rotterdam memperkirakan produksi keju Gouda akan terus menurun akibat perubahan iklim yang memengaruhi area produksi keju ini.

2. Kerang dalam Hidangan Yunani

Petani makanan laut di Yunani melaporkan penurunan drastis dalam produksi kerang hingga 90 persen setelah gelombang panas melanda Teluk Thermaic, kawasan utama produksi kerang di Yunani. Suhu laut yang mencapai lebih dari 30 derajat Celsius menyebabkan kematian massal pada kerang. Akibatnya, hidangan khas Yunani seperti kerang Saganaki kini terancam punah, dan beberapa petani bahkan menghentikan produksi benih kerang untuk tahun 2025.

3. Truffle Putih Italia

Truffle putih, jamur langka dari Italia yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda, juga menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim. Pemanasan global, kekeringan, penebangan hutan, dan perubahan suhu drastis telah mengganggu habitat alami truffle putih ini. Tidak seperti truffle hitam, truffle putih tidak dapat dibudidayakan. Presiden Asosiasi Pemburu Truffle Piedmont, Mario Aprile, mengingatkan bahwa deforestasi dan perubahan iklim yang tidak terkendali dapat menyebabkan kepunahan truffle putih.

4. Kentang Goreng

Kentang goreng, makanan ikonik dari Belgia yang sangat digemari di Eropa, berisiko punah akibat perubahan iklim. Pada tahun 2023, banjir di ladang kentang Belgia menurunkan produksi kentang hingga 50 persen, yang berdampak langsung pada ketersediaan kentang goreng. Para ahli memperkirakan bahwa produksi kentang dunia dapat turun hingga sembilan persen pada tahun 2050 jika kondisi iklim terus memburuk.

5. Minyak Zaitun

Spanyol, produsen utama minyak zaitun dunia, mengalami penurunan drastis dalam produksi minyak zaitun akibat kekeringan parah selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim semi yang lebih tinggi dari normal dan curah hujan yang rendah pada 2022 dan 2023 menyebabkan penurunan produksi minyak zaitun Spanyol hingga 50 persen. Jika situasi ini berlanjut, hidangan khas Spanyol seperti allioli dan gambas al ajillo—yang sangat bergantung pada minyak zaitun—dapat ikut terancam.

Kesimpulan

Pemanasan global kini mengancam keanekaragaman kuliner dunia. Upaya untuk menekan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan pangan menjadi lebih penting dari sebelumnya agar makanan-makanan khas ini tidak hanya bertahan sebagai bagian dari warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber pangan generasi mendatang.(Aye/Sg).

Baca Juga : Gaes !!! Apa Aja Sih Kuliner yang Lagi Hits di Kalangan Gen Z?

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *