Malang, Suara Gong – Malang kehilangan sosok budayawan panutan, Yongki Irawan (72) yang wafat pada hari Selasa 28 Maret 2023. Menurut dokter Dian Agung Anggraeny yang saat itu mendampingi di ruang IGD, kondisi mendiang tidak sadarkan diri pada pukul 10.30 wib kemudian dilarikan ke RSSA Malang, sempat mendapatkan penanganan medis, namun pada pukul 00.30 wib dinyatakan meninggal.
“kejadian sangat mendadak, ada indikasi serangan jantung ” ungkap dokter Dian. Budayawan yang terkenal dengan pertunjukan Nyai Puthut tersebut, meninggalkan seorang isteri dan empat orang anak. Tampak berdatangan para petakziah dari berbagai kalangan seniman, budayawan, akademisi, termasuk pegawai pemerintah Kota Malang yang turut hadir mengiringi rangkaian pelepasan jenasah.
Sementara itu, walikota Malang Sutiaji mengatakan, Jawa Timur khususnya Malang sangat kehilangan sosok budayawan panutan yang disegani. “Kita kehilangan salahsatu aset Kota Malang bahkan Nasional, tokoh pemersatu umat”, ungkap Sutiaji “Seringkali kami berkontemplasi pikiran-pikiran beliau, luar biasa selalu memikirkan bagaimana bumi arema menjadi cikal bakal gerakan kemanusiaan yang lebih baik,” tutupnya.
Baca juga: Fenomena Bahasa Slang Sebagai Perubahan Budaya
Yongki Irawan atau di kenal sebagai mbah yongki adalah sosok seniman yang menekuni seni tradisioinal boneka nyai phutut. Mbah yongki ini mirip dengan permainan Nini Thowok. Permainan rakyat ini dianggap magis karena melibatkan kekuatan roh sehingga mirip dengan jailangkung dengan boneka bisa bergerak-gerak atau menari, tetapi lebih menjiwai.
Tercata tahun 1993, permainan Nyai Phutut pernah dimainkan kembali, sebagai ikhtiar dokumentasi pada jenis kearifan lokal, di desa mbah yongki di Kromengan, Malang. hanya tercatat 3 orang saja yang mampu mempermainkannya karena budaya lama dan hal itu menjadi permainan termasuk langka dan vakum lama.
Permainan Nyai Phutut ini belum di ketahui asal-usulnya maupun sejarahnya. Kemiripan dengan Nini Thowok hanya terletak pada asal-usul yang menyangkut seorang wanita tua. Namun, Nini Thowok dan Nyai Puthut punya perbedaan karakter yang signifikan. Dalam permainan Nini Thowok, wanita tuanya bersifat baik hati, sedangkan Nyai Puthut berasal dari wanita tua yang masih gemar berdandan, yang lekas marah dan tidak senang jika ada orang yang mengolok-olok dandanannya. ( ded/man)