Gaes !!! Manfaatkan Teknologi AI Untuk Komunikasi Publik
Share

Jakarta, Suaragong – Dalam menunjang Komunikasi Publik yang efektif dan terdepan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menggadang Pemanfaatan Teknologi AI untuk di implementasikan kepada komunikasi Publik seperti chatbot atau asisten Virtual.
“Laporan OECD di Tahun 2021 menjelaskan beberapa prinsip komunikasi publik, dimana salah satunya tentang pemanfaatan teknologi digital data dan AI untuk komunikasi publik yang efektif,” ujarnya dalam World Public Relation Forum 2024, di Jakarta Selatan, Selasa (23/04/2024) lalu.
Hal tersebut dapat di lihat dari negara India yang telah mengadopsi pemanfaatan teknologi AI di sektor komunikasi publiknya. AI tersebut di terapka pada aplikasi askDISHJA 2.0 yang berupa chatbot yang di sediakan ndian Railway Catering and Tourism Corporation.
Sementara itu, Menkominfo juga mengungkapkan bahwa teknologi AI diterapkan pada layanan seperti perkerata apian. Serta dapat memberikan layanan chatbot yang dapat melayani 24 jam dalam seminggu.
Selain itu, Menkominfo juga mengharapkan para pelaku di dunia komunikasi bisa beradaptasi dengan teknologi AI dan mensiasati stategis baru. Karema dari Pekembangan AI yang pesat juga di perlu diiringi dengan kemampuan atau kapasitas sumber daya manusia dan organisasi yang turut mengikuti.
Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023
Melihat pada Laman Publikasi Pers Kominfo dijelaskan, Menkominfo : “Di level regional, ASEAN memiliki pedoman. Sedangkan tingkat nasional, beberapa instansi publik maupun sektor privat telah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efektivitas kerja,” ungkapnya seraya menunjukkan keberadaan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. SE yang ditandatangani tanggal 19 Desember 2023.
Selain itu Menkominfo Menggaris bawahi Tiga hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
- safety,
- etics, dan
- trustworthy.
Perlu diingat bahwa terhadap para pelaku Komunikasi Publik untuk memperhatikan timbal balik dan resiko bersamaan dengan Implifikasi Etis Pemanfaatan Teknologi AI secara utuh.
“Di mana pemanfaatan AI yang spesifik dan memperhatikan etika AI serta human dimension, karena terkait aspek pengorganisasian, evaluasi secara berkala terhadap sistem organisasi internal, serta mengikuti perkembangan regulasi nasional dan global,” ungkapnya. (Aye/Kom/Sg)