Probolinggo, Suara Gong.
Kemarau menyebabkan 10 desa di lima kecamatan di Kabupten Probolinggo, alami kekeringan. Warga yang terdampak, hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD setempat.
Salah satu desa yang terdampak kekeringan itu, adalah Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga memanfaatkan air dari kubangan di sungai yang mulai kering.
“Ya pakai air sungai ini untuk mandi, cuci baju sama minum ternak. Kalau ambil ke tempat lain juah, paling dekat ya sungai ini,” ujar salah satu warga, Sukri, Jumat (11/08/2023).
Baca Juga : Gaes !!! Berada di Zona Degradasi, Arema FC berhentikan Joko Susilo dari Kursi Pelatih
Sementara untuk kebutuhan konsumsi seperti masak dan minum, warga setempat memanfaatkan air bersih kiriman dari pemerintah daerah melalui BPBD.
Data dari BPBD, disebutkan ada 10 desa yang mengalami krisis air bersih. Akibat musim kemarau yang masih berlangsung hingga saat ini.
10 desa itu tersebar di lima kcamatan. Mulai dari Wonomerto, Tegalsiwalan, Tongas, Banyuanyar dan Bantaran.
“Kalau mau buat sumur sendiri mahal biayanya. Melubangi saja minimal Rp. 7 juta,” kata Ridhowati, warga yang lain.
Warga pun memanfaatkan betul, jika ada ‘droping’ air bersih. Baik itu dari BPBD maupun dari pihak lainnya.
Diperkirakan kekeringan akan berlangsung sampai akhir Agustus mendatang. Warga berharap, sumbangan air bersih terus mengalir. Sampai masa kekeringan atau musim kemarau berakhir. (sty/eko)