Malang, Suaragong – Sekitar 30 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) binaan Posyandu Jiwa Gardu Sawah, Desa Wonorejo Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang membuat kerajinan membatik. Mereka adalah Siti Badriah (20). Badirah ini salah satu dari mereka yang aktif melakukan karya tangan di Posyandu Jiwa Gardu Sawah Singosari.
Walaupun saat diajak berbicara sulit nyambung, mamun dengan didampingi tim Posyandu, Badriah begitu lihai mengukir kain berwarna putih menjadi batik yang elok dipandang.
Siti Aminah selaku sekretaris Posyandu Jiwa Gardu Sawah singosari menuturkan, selain membatik, para ODGJ yang ada juga sering membuat kerajinan yang lain. “Kemarin mau buat keset, tapi alatnya tidak ada akhirnya membuat batik,” katanya Selasa (23/4/2024) saat ditemui.
Dengan demikian, ia berharap, ODGJ binaannya bisa semakin membaik dan bersaing dengan masyarakat pada umumnya. Karena, yang bisa berkarya tidak hanya mereka dengan orang terlahir normal. Namun ODGJ juga bisa menciptakan karya yang bagus.
“Ada yang faktor genetik, ada yang faktor ekonomi. Ada yang satu keluarga aktif di sini. Sehingga kami dampingi,” katanya.
Posyandu Jiwa Gardu Sawah
Sebelumnya, pada awal-awal berdirinya Posyandu Jiwa Gardu Sawah ini, Aminah mengaku mengkordinir para ODGJ sangatlah susah. Namun, dengan ketelatenan yang ulet, dengan kesabaran yang tinggi, pihaknya bisa mengajak mereka untuk berkegiatan.
Tempat pertama kali yang dijadikan perkumpulan para ODGJ adalah rumah-rumah warga. Namun, tahun 2018 berdirilah Posyandu.
“Dulu ada bina desa. Kegiatan itu sudah jalan tapi di rumah warga. Tahun 2018 ada di sini. Dan Alhamdulillah ada yang sudah sembuh 10 orang. Tapi tetap dilakukan pendampingan,” katanya.
Untuk mendukung karya-karya mereka (ODGJ), Mebiso membantu dalam pembuatan nama, merek unik, logo dan website secara gratis. Selain pembuatan itu, mereka juga membantu dalam pemasaran online dengan live TikTok.
“Untuk Web yang kami berikan sudah bisa langsung digunakan. Namun untuk nanti bisa sampai ke market place dan sebagainya harus ada pelatihan khusus,” kata Hesti Rosa, CEO Mebiso saat ditemui di Posyandu Jiwa Gardu Sawah.
Cuma, hal yang harus diketahui publik, keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya. Buktinya mereka bisa membuat karya UMKM yang bagus.
“Untuk CSR ini baru yang pertama kali. Karena Mebiso baru grand launching Mei 2023,” tutupnya. (nif).