Batu, Suara Gong. Tata kelola sampah di Kota Batu belum berjalan sesuai yang tertulis dalam Surat Edaran (SE). Terbukti sepekan setelah penutupan TPA Tlekung masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di beberapa titik, sehingga menjadi sorotan tersendiri dari pihak legislatif.
Ketua DPRD Kota Batu Asmadi menilai langkah yang dilakukan DLH Kota Batu terkesan terburu-buru sehingga mereka belum siap dengan dampak turunannya . “Kami menganggap, Pemkot Batu belum siap dengan penutupan TPA Tlekung. Karena setelah TPA Tlekung ditutup, penataan sampah di Kota Batu belum berjalan maksimal. Begitu juga dengan masyarakat. Banyak yang kaget karena tiba-tiba ditutup. Otomatis yang di desa-desa dengan adanya hal tersebut mengeluh semua,” katanya.
Baca Juga : Gaes !!! Ini Langkah Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Dengan belum siapnya pemerintah maupun masyarakat perihal tata kelola sampah selain ditemukan sampah yang berserakan di beberapa titik seperti pinggir jalan, selokan, dan sungai, juga terjadinya polusi udara akibat dari pembakaran sampah. Oleh sebab itu TPS3R harus segera dikuatkan, terlebih anggaran penanganan sampah yang diambilkan dari anggaran BTT sebesar Rp2,4 miliar sudah bisa dimanfaatkan.
Politisi PDIP itu juga mengungkapkan pasca penutupan TPA Tlekung, banyak masyarakat Kota Batu yang kebingungan mau buang sampah kemana. Sebab biasanya, sampah masyarakat diambil oleh petugas kebersihan namun saat ini tiba-tiba sudah tidak ada yang mengambil. “Otomatis masyarakat bingung. Dengan adanya hal seperti ini masyarakat harus memilih dan memilah. Sampah plastik disendirikan, yang tak bisa terurai disendirikan dan sampah daun disendirikan. Memang agak berat. Tapi mau tidak mau harus dilakukan,” imbuhnya.
Ia juga mendorong DLH untuk segera melakukan pengadaan alat-alat di TPS3R baik anggaran BTT atau ditambahkan melalui PAK 2023. Apalagi Kota Batu terkenal sebagai kota wisata sehingga jangan sampai wisatawan yang datang ikut merasakan dampak dari hal yang selama ini terjadi.
Sementara itu untuk pembakaran sampah yang saat ini banyak dilakukan warga, Asmadi juga mengusulkan kepada DLH Kota Batu untuk mencari prosedur pembakaran sampah yang benar agar sampah yang dibakar tidak mencemari udara. “DLH Kota Batu juga harus melakukan pendampingan atas pengolahan sampah yang dilakukan warga masyarakat di setiap desa/kelurahan. Salah satunya dengan mengeluarkan aturan yang mengikat perihal bagaimana cara mengolah sampah yang benar, karena tujuannya agar tidak mencemari lingkungan, udara dan lain sebagainya,” tandasnya. (mf/man)