Batu, Suara Gong. Guna meriahkan 15 tahun Bantengan Nuswantara di Kota Wisata Batu yang berlangsung di sepanjang Jalan Panglima Sudirman (06/08/2023). Diikuti sebanyak 70 kontingen yang berasal dari wilayah di sekitar Kaki Gunung Arjuna Welirang dan Raung, yaitu Blitar, Kediri, Jombang, Malang, Batu dan Mojokerto. Mereka menampilkan seni bantengan yang bermula dari seni bela diri masyarakat yang memiliki filosofi gagah, perkasa, rukun, berkoloni dan marah jika ada yang mengusik.
Aries Agung Paewai, Pj Wali Kota Batu dan Asmadi Ketua DPRD Kota Batu, Heli Suyanto Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Pimpinan OPD, bersama panitia Bantengan Nuswantara membuka acara dengan berdoa bersama, agar acara berjalan dengan lancar.
Tema Bantengan Nuswantara kali ini adalah Kemakmuran Semesta. Menurut Anwar, Ketua Panitia menjelaskan definisi kemakmuran bukan hanya ekonomi dan sosial saja tetapi juga spiritual. Bantengan sebagai seni pencak silat, memiliki karakter tawadu’ kepada Sang Pencipta sehingga melahirkan nilai spiritual.
Baca Juga : Gaes !!! Tim Balap Sepeda Satlantas Polres Probolinggo Turun di Kejuaraan Road to Kemala Gresik
Tidak hanya itu, bantengan merupakan simbol keselarasan hubungan manusia dengan alam dan seluruh semesta. “Kami bersyukur saat ini yang menikmati bantengan bukan hanya seniman saja, tetapi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Ke depan, ia berharap, Bantengan Nuswantara akan masuk kalender even wisata tahunan di Kota Batu. “Kami yakin dampak ekonomi acara ini sangat besar. Terutama peserta sebanyak 70 kontingen bila satu kontingen 50 orang saja, akan sangat berdampak pada ekonomi masyarakat,” harap Anwar. ( mf/man)