Jakarta, Suaragong – Kini Daerah Timur Tengah sedang mengalami konflik yang memanas akibat penyerangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus dan serangan balasan iran ke Israel. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah dunia dan juga indonesia, pasalnya pasca penyerangan tersebut berpengaruh keberbagai bidang dan sektor seperti Hubungan Diplomatik, politik dan ekonomi.
Dengan Cepat, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi pada Senin (15/04) Lalu. Respon Cepat tersebut dilakukan sebagai upaya deeskalasi konflik dari pemerintah untuk melindungi perekonomian Indonesia. Pembahasan Kajian tersebut melibatkan seluruh jajaran Kedeputian Bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bersama pula Duta-Duta Besar.
“Pelaksanaan Rapat Koordinasi ini merupakan assesment untuk upaya deeskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Dubes RI di Amman, Ade Padmo Sarwono menyampaikan dalam Forum mengenai situasi di Kawasan. Selain itu, ia berharap agar konflik tidak mengalami eskalasi yang berimbas pada ekonomi negara-negara di Kawasan dan juga Indonesia.
Disampaikan pula dalam forum Dubes RI Teheran (Iran), Ronny P. Yuliantoro yang memperhatikan pentingnya antisipasi dari dampak Eskalasi Konflik tersebut pada distribusi logistik dan rantai pasok, terutama di Selat Hormuz yang vital bagi perekonomian global.
Dampak Signifikan perekonomian global yang dapat dirasakan saat ini atas konflik Geopolitik Iran dan Israel adalah harga minyak mentah yang masih berfluktuasi. Selain itu juga melemahkan Nilai tukar US Dollar bersamaan dengan Mata Uang di Kawasan Asia Pasifik pada 15/04 lalu, dengan mayoritas bursa saham mengalami penurunan.
Pada Publikasi Pers Kemenkeu dicatat bahwa Di Indonesia, meskipun Bursa Efek Indonesia dan Pasar Spot Rupiah masih tutup karena libur Hari Raya Idulfitri, nilai tukar Rupiah di pasar spot luar negeri (Trading Economics) menunjukkan tren apresiasi di level Rp16.060 atau setara 0,31 persen (dtd), lebih baik dibandingkan negara- negara lain seperti Korea, Filipina, dan Jepang. (Aye/Keu/Kemlu/Sg)
Comments 2