Gaes !!! Perubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda
Share

SUARAGONG.COM – Perubahan iklim bukan lagi isu yang jauh dari keseharian kita. Hal ini didasari dari gelombang panas yang melanda banyak negara sampai bencana seperti banjir juga semakin sering terjadi. Dampak Perubahan Iklim tersebut sudah mulai dirasakan oleh semua kalangan, termasuk para generasi muda. Namun, tantangan ini juga membawa peluang untuk menciptakan perubahan yang positif.
Perubahan Iklim/Climate Change
Perubahan iklim merujuk pada perubahan jangka panjang dalam suhu, curah hujan, dan pola cuaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas-gas ini memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan suhu bumi meningkat.
Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu global rata-rata telah meningkat sekitar 1,1 derajat Celsius sejak akhir abad ke-19, dengan lima tahun terakhir (2016-2020) menjadi periode terpanas yang pernah tercatat. Laporan ini juga menunjukkan bahwa jika tidak ada tindakan signifikan, suhu global bisa meningkat lebih dari 1,5 derajat Celsius pada tahun 2040, yang akan memperburuk dampak-dampak iklim yang sudah kita rasakan saat ini .
Dampak Perubahan Iklim
- Kesehatan: Gelombang panas ekstrem dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gelombang panas dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan pernapasan. Sebagai contoh, gelombang panas yang melanda Eropa pada tahun 2003 menyebabkan lebih dari 70.000 kematian tambahan . Selain itu, perubahan iklim meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera dan diare, yang diperkirakan menyebabkan lebih dari 500.000 kematian per tahun pada tahun 2050 .
- Pendidikan: Bencana alam seperti banjir dan badai dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar, menyebabkan penundaan dan kerugian pendidikan bagi banyak siswa. UNICEF melaporkan bahwa sekitar 37 juta anak-anak setiap tahunnya terkena dampak langsung dari bencana terkait perubahan iklim, termasuk kehilangan sekolah dan peningkatan risiko penyakit serta malnutrisi .
- Lingkungan: Ekosistem terganggu, menyebabkan kepunahan spesies dan kerusakan habitat alami. Menurut laporan dari World Wildlife Fund (WWF), populasi satwa liar global telah menurun hampir 60% dalam 40 tahun terakhir, sebagian besar karena hilangnya habitat akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia . Sebagai contoh, terumbu karang yang merupakan rumah bagi ribuan spesies laut, telah berkurang hampir 50% sejak tahun 1950-an .
Peran Generasi Muda Dalam Perubahan Iklim
Generasi muda memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Edukasi: Menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui media sosial dan komunitas. Kampanye seperti Fridays for Future, yang dimulai oleh Greta Thunberg, telah menggerakkan jutaan anak muda di seluruh dunia untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap perubahan iklim. Gerakan ini telah menginspirasi lebih dari 14 juta siswa di 7.500 kota di seluruh dunia untuk melakukan aksi protes iklim. Karena dengan semangat yang masih menyala, para generasi muda bisa meregenerasi dan melakukan keberlanjutan terhadap isu Perubahan Iklim ini.
- Aksi: Bergabung dengan gerakan lingkungan dan organisasi yang fokus pada isu perubahan iklim. Misalnya, banyak anak muda yang ikut serta dalam aksi protes dan advokasi untuk kebijakan lingkungan yang lebih ketat. Di Indonesia, gerakan Youth for Climate Change (YFCC) telah melibatkan ribuan pemuda dalam aksi nyata untuk mengurangi jejak karbon mereka .
- Inovasi: Mengembangkan teknologi dan solusi kreatif untuk mengurangi dampak perubahan iklim, seperti energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang lebih baik. Startup teknologi hijau yang didirikan oleh kaum muda terus berkembang dan membawa perubahan signifikan dalam industri. Misalnya, startup seperti Liter of Light, yang didirikan oleh Illac Diaz, menggunakan botol plastik bekas untuk menyediakan pencahayaan murah dan ramah lingkungan di daerah-daerah terpencil .
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun tantangan perubahan iklim sangat besar, ada banyak alasan untuk tetap optimis. Generasi muda memiliki semangat, kreativitas, dan akses ke teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah ini. Dengan bekerja sama dan mengambil tindakan nyata, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Mereka juga lebih terbuka dalam melihat berbagai peluang dari keberlanjutan tersebut. Membawa dan meregenerasikan untuk membawa masa depan yang lebih baik.
Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP), ada peningkatan signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim, termasuk investasi dalam energi terbarukan dan kebijakan pengurangan emisi karbon. Misalnya, investasi global dalam energi terbarukan mencapai rekor $303,5 miliar pada tahun 2020, meningkat 2% dari tahun sebelumnya . Ini memberikan harapan bahwa kita dapat membalikkan tren pemanasan global jika kita terus berupaya bersama. (Aye/Sg).