Gaes !!! POLINEMA Memperingati Hardiknas
Share

Malang, Suaragong – Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) digelar pada 2 Mei 2024. Seluruh instansi-instansi pendidikan menggelar upacara pada pagi hari. Politeknik Negeri Malang sebagai Perguruan vokasi terbaik di Indonesia juga mengadakan upacara bendera sebagai agenda kependidikan di peringatan Hardiknas. Dalam susunan acaranya, ada beberapa agenda yang wajib dilaksanakan di antaranya pembacaan pidato Mendikbudristek dan pembacaan doa.
Sebagai catatan, sebelum pembacaan doa, diharapkan agar petugas pembaca doa menjelaskan bahwa doa upacara dibacakan secara agama Islam, dan mempersilakan kepada peserta upacara yang tidak beragama Islam untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Teks yang menyoroti tentang transformasi pendidikan sebagai sistem yang sangat besar. Yaitu mengubah perspektif proses pembelajaran dengan penuh perjuangan yang merupakan langkah menuju perbaikan dan kemajuan. Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Gunakan Pakaian Adat Saat Upacara
Namun pemandangan yang sangat elok dan berbeda nampak pada lapangan upacara Politeknik Negeri Malang yaitu pakaian yang digunakan para tenaga pengajar dan warga Polinema. Berbagai pakaian adat dari seluruh nusantara mewarnai peringatan Hardiknas sebagai apreasi terhadap keberagaman budaya dan Politeknik Negeri Malang sebagai pemersatu bangsa.
Direktur Polinema Supriatna Adhisuwignjo, ST.,MT mengapresiasi animo dari seluruh peserta upacara yaitu para pengajar, tenaga pendidikan dan mahasiswa yang hadir dengan suasana hikmat. Beberapa kostum terbaik juga diberikan apresiasi dalam rangka memeriahkan Hardiknas 2024.
“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. selain itu kita juga sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. dan juga kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.
Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi” pembacaan kutipan pidato Kemendikbud. (Ind)