Malang, Suara Gong. Diakhir masa jabatannya, Walikota Malang Drs H Sutiaji ingin meninggalkan jejak bersejarah. Salah satunya berupa revitalisasi alun-alun Tugu Kota Malang. Ikon Kota Pendidikan ini dipercantik dan diperindah supaya lebih nyaman dipandang mata dan selalu meninggalkan kesan positif serta mendalam bagi siapa saja yang mengunjungginya.
Tentu proses revitalisasinya tak semudah membalikan telapak tangan. Prosesnya panjang, termasuk harus mendapatkan persetujuan DPRD Kota Malang., akhirnya revitalisasi Alun-Alun Tugu yang berada di depan kantor Balai Kota Malang dimulai. Hal ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sebelum mengawali acara program gowes Sambang Warga, Jumat (16/6/2023), kemarin.
Kata Walikota Malang Sutiaji, dengan dibenahinya salah satu ikon Kota Malang ini, menurutnya adalah untuk kepentingan bersama yang sekaligus untuk turut mengungkit perekonomian serta memberi kenyamanan bagi masyarakat.
Diakui pria berkacamata itu, di awal-awal rencana revitalisasi, sempat ada pro dan kontra. Namun menurutnya hal-hal seperti itu, karena apapun dan sebaik apapun sebuah kebijakan pasti akan ada pihak-pihak yang kurang setuju.
“Namun jika semua dipahami dan berbagai pihak dirangkul dalam menjalankan sebuah kebijakan itu, lambat laun akan memahami juga maksud dan tujuan yang diinginkan pemerintah,” urainya.
Untuk diketahui, tahap awal revitalisasi alun alun Tugu Kota Malang dianggarkan Rp 6.6 miliar. Tapi setelah dihitung ulang akhirnya biaya renovasi alun alun Tugu Kota Malang yang dibangun tahun 1920 dan diresmikan oleh Presiden RI Soekarno pada tahun 1953, hanya menghabiskan anggaran Rp 6.1 miliar.
Keberadaan alun alun Tugu Kota Malang, melengkapi keberadaan obyek wisata yang sudah ada. Diantaranya kawasan Kayutangan Heritage, dan beberapa obyek wisata lainnya. Semacam kampung biru Arema, Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni. Tak terkecuali wisata kuliner dikawasan alun-alun Tugu Kota Malang.
“Revitalisasi alun alun Tugu Kota Malang bukan untuk gaya gayaan semata. Tapi tujuan utamanya adalah untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Termasuk melengkapi obyek wisata yang ada di Kota Malang, Supaya wisatawan yang berlibur ke Kota Malang lebih krasan dan berkesan lagi,” pungkas Sutiaji. (*/man)